Hikmah dari allah mencabut lidah ikan bagi kita manusia ( contoh pidato apel pagi )
Lidah adalah indra pengecap yang
tentu saja sangat penting bagi manusia selain itu lidah juga membantu kita
untuk berkomunikasi, mengunyah makanan dan menelanya untuk membedakan rasa
manis, asam, pahit, dan asin tentu menggunakan lidah. Apa jadinya jika kita
tidak memiliki lidah wajarkah komunikasi yang kita lakukan dengan orang lain
deapatkah mengkonsumsi makanan dengan baik, tentusaja jawabanya tidak saudara
ku semuanya. Tapi bagai mana dengan ikan yang tidak memiliki lidah pernahkah
saudara saudari bertanya-tanya mengapa ikan tidak memiliki lidah? Oleh karena
itu kami akan membawakan sarahan pagi dengan judul Hikmah dari allah
mencabut lidah ikan bagi kita manusia
Tenyata pertanayaan mengapa ikan tak
berlidah telah di ajukan oleh salah seorang sahabat nabi dan beliau pun
menjawab sebab ikan tak memiliki lidah ketika ADAM as diciptakan oleh ALLAH SWT
para malaikat disuruh bersujud kepadanya tetapi ada satu malaikat yang
membantah perintah ALLAH karena ia merasa lebih baik daripada nabi pertama
tesebuta ia adalah AZAZIL . azazil merasa lebih mulia dari pada nabi adam as
karena ia dicipkakan dari api sedangkan nabi adam as diciptakan dari tanah
karena tidak mau menjalankan perintah ALLAH azazlil diusir dari surga dan
namanya diganti menjadi IBLIS rupanya yang elok pun di ubah menjadi buruk
iblispun diturunkan ke bumi dan iblis terus turun kelaut mahluk yang
pertamakali ditemuinya ialah ikan iblispun menceritakan kekurangan adam as
kepada ikan dengan berkata “sesungguhnya Adam itu suka memburu dan membunuh
binatang-binatrang yangada dilaut dan juga di darat” ikan pun tak mau
ketinggalan memceritakan berita ini kepada hewan lain oleh karena itulah ALLAH menghilangkan lidah
ikan ALLAh tidak menyukai jika ikan tersebut
menyampaikan berita yang tidak benar, perbuatan ikan ini adalah perbuatan menyebarkan berita
bohong dan dapat menimbulkan adu domba
perbuatan seperti ini adalah perbuatan yang tercela.
Nah saudara saudari sekalian dari
kisah dipacutnya lidah ikan tadi memberikan pelajaran bagi kita bahwa walaupun
lidah tak bertulang tapi bisa mendatangkan banyak kejahatan. Kejahatan yang
ditimbulkan oleh lidah tersebut ada dua yaitu lidah yang lidah banyak bicara kebatilan dan lidah yang diam
terhadap kebatilan hal yang dimaksud adalah banyak bicara yang tak perlu dan
diam walaupun ia mengetahui kebenatan duaduanya merupakan sumber kehancuran.
Lidah diibaratkan setajam pedang menggunakan lidah harus sama hati-hatinya
dengan menggunakan pedang membuat masalah
lebih besar lagi karena hasutan IMAM ABU’ALI AD-DuQQAQ pernah mengatakan “orang
yang bicara dengan kebatilan adalah seitan yang berbicara .sedangkan orang yang
diam dari kebenaran adalah seitan yang bisu” berbicara mengenai lidah indra ini
merupakan salh satru nikmat yang besar bagi manusia selain nikmat iman dan juga
nikmat islam nikmat lidah juga harus di syukuri sebab kita dapat mengungkapkan
kehendak kita. ALLAH STW berfirman dalam (QS ar-rahman ayat 1-4) nah saudara
saudari hal ini selain nikmat yang besar juga merupakan tanda kebesaran sang
pencipta oleh karena itu penciptaan anggota tubuh juga disebutkan dalam al
quran yaitu dalam QS al-balad ayat 8-9.
Lidah memiliki dua sisi mata uap.
1.
Jika
seorang hamba menggunakan lidah untuk berdzikir, membaca AL-QURAN dan berdoa
kepada ALLAH dan untuk amar ma’ruf nahi
nungkanr ataupun berupa ketaatan kepada allah inilah yang disebut orang mukmin.
2.
Jika
seseorang menggunakan lidah nya untuk berdoa kepada selai ALLAH berdusta
bersaksi palsu, melakukan gibah, namimah, memecah belah umat islam, merusak
kehormatan seorang muslim, bernyanyi dengan lagu maksiat, ataupun berupa
ketaatan kepada seitan maka ini merupakan kekufuran kepada ALLAH terhadap
nikmatnya
Nah
hal ini dapat menyebabkan kita masuk surga atau neraka karena tidak pandai
menjaga lidah. Saudara saudari sekalian menjaga lidah adalah hal yang amat
pentingdilakukan rasululah SAW
menganjurkan menjaga lisan setelah menganjurkan untuk beristiqomah. hal itu
sesuai dengan hadist RASULULLAH SAW dalam musnad IMAM AHMAD, dari ANAS BIN
MALIK DARI NABI MUHAMMAD SAW beliau bersapda “iman seorang hamba tidak
akan istiqomah sehingga hatinya istiqomah. Dan hati hamba tidak akan istiqomah
sehingga lisanya istiqomah. Dan orang yang tetangganya tidak aman dari kejahatan-kejahatanya
tidak akan masuk surga(HR AHMAD) dan umar bin khattab juga berkata “ barang sipa
banyak pembicaraannya banyak pula tergelincirnya . dan barang ispa banyak tergelincilnya banyak pula
dosanya dan barang siapa pula yang banya dosa-dosanya neraka lebih pantas
baginya” ( riwayat al-qudha’I dalam musnad asy-syihab dan ibnu hibban dalam
raudatil uqala).
Saudara
saudari ada pepatah yang mengatakan terplesetnya kaki jauh lebih baik daripada
terplesetnya lidah hal tersebut terjadi karena sangat sulit menyembukan luka
yang disebabkan oleh lidah walupun sudah
bermaaf maafan secara lahir tetrapi yang harus diingat boleh saja seseorang
memaafkan perbuatan kita tapi belum tentu dilupakan karena bahayanya kata-kata
yang ditimbulkan oleh lisan halini sesuai
dengan RASULULLAH dengan “barang sipa
yang beriman kepada ALLAH SWT , dan hari akhir maka hendaklah berkata dengan
perkataan yang yang baik. Atau hedaklah dian (HR Bukhari)
Dari hadist ini imam safii
menjelaskan bahwa jika ingin mengeluarkan kata-kata
haruslah di fikirkan terlebih dahulu baik buruknya jika mengandung hal yang fositif
bolehlah di katakana tapi jika membuat orang lain tersinggung dan menimbulkan
kegaduhan sebaiknya tidak usah dikatakan simpanlah rapat- rapat untuk
diri sendiri.
Comments
Post a Comment