CONTOH MAKALAH PERKEMBANGAN JALUR TARNSPORTASI INTERNASIONAL DI INDONESIA GEOGRAFI KELAS XI
KATA PENGANTAR
Puji
Syukur ke hadirat Allah SWT, Dan Shalawat serta salam kepada Rasulullah SAW
karena berkah dan rahmat serta
hidayahnya kami dapat menyelesaikan makalah yang membahas “Posisi Strategi
Indonesia Sebagai Poros Maritim Dunia ”. Dalam makalah ini kami menyadari masih
jauh dari kesempurnaan.
Dan
harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman dari
pembaca, untuk kedepannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah makalah agar
menjadi lebih baik lagi.
Karena
keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin masih banyak
kekurangan dalam makalah ini,oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan
kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Padangsidimpuan,
Agustus 2018
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
………………………………………………………………….............. 1
DAFTAR
ISI .......................................................................... …………………………..
2
BAB
I PENDAHULUAN………………………………………………… ……………. 3
1.1
Latar Belakang
…………………………………………………................................. 3
1.2 Rumusan
Masalah ……………………………………………………………………
3
1.3 Tujuan Makalah ……………………………………………………………………… 3
BAB II PEMBAHASAN ..................................................... …………………………….
4
1. Perkembangan Jalur
Transportasi dan Perdagangan Internasional di Indonesia……… 4
1.1 Perkembangan jalur transportasi di Indonesia
…………..……………………………. 4
1.2 Perdagangan internasional di Indonesia
………………………………………………. 8
1.3 Perkembangan jalur transportasi dan
perdagangan Internasional di Indonesia sebagai
Upaya menuju negara poros maritime
dunia ………………………………………….. 9
2. Potensi dan pengelola sumber daya kelautan
Indonesia ……………………………….. 11
2.1 Sumber daya perikanan
………………………………………………………………… 11
2.2 Pariwisata Bahari
……………………………………………………………………….. 13
2.3 Hutan Mangrove
……………………………………………………………………….. 15
2.4 Terumbu karang ………………………………………………………………………… 16
2.5 Rumput laut …………………………………………………………………………….. 17
2.6 Air laut
…………………………………………………………………………………… 17
DAFTAR PUSTAKA
…………………………………………………………………… 19
|
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar belakang
Negara Indonesia adalah Negara
dengan letak yang strategis, yaitu diantara 2 samudera dan 2 benua. Oleh karena
itu, Indonesia juga menjadi transit bagi jalur transportasi dari asia ke
Australia, dan dari Hindia ke pasifik. Maka dari itu, sangat penting bagi kita
untuk mengetahui perkembangan jalur tranportasi dan perdangan internasional di
Indonesia. Indonesia juga merupakan Negara kepulauan dengan panjang pantai
lebih dari 81.000 k, dimana 2/3 wilayah kedaulatannya berupa perairan laut.
Laut merupakan sumber kehidupan karena memiliki potensi kekayaan alam hayati dan
nir-hayati berlimpah.Sumber daya kelautan Indonesia memiliki potensi yang
sangat besar terutama di sektor perikanan dan pariwisata bahari.
1.2.Rumusan masalah
1.Apa potensi dan Pengelolaan sumber daya kelautan di
Indonesia?
2.Bagaimana perkembangan jalur transportasi di Indonesia?
3.Bagaiman perkembangan perdagangan internasional di
Indonesia?
1.3.Tujuan
1.Untuk memenuhi tugas geografi
2.Untuk mengetahui perkembangan jalur transportasi di
Indonesia
3.Untuk mengetahui potensi dan pengelola sumber daya kelautan
di Indoneia
BAB II
PEMBAHASAN
A.
PERKEMBANGAN JALUR TARNSPORTASI INTERNASIONAL DI INDONESIA
Posisi strategis perairan Indonesia
menjadikannya sebagai lintasan kapal dunia, baik dari daerah Timur ke Barat,
maupun sebaliknya, baik dari Samudra pasifik ke Hindia, maupun sebaliknya. Hal
ini menunjukkan bahwa sebagai penghasil sumber pangan dan pariwisata bahari,
perairan juga berfungsi sebagai jalur perdagangan antarbangsa.
1.1
PERKEMBAGAN JALUR TRANSPORTASI DI INDONESIA
1.
TRANSPORTASI
AIR
Berawal dari pelayaran pada masa Kerajaan Bahari (Sriwijaya)
dan Majapahit yg dilakukan oleh Laksamana Cheng Ho, pelayaran Portugis-Spanyol,
dan pelayaran VOC pada abad ke-16, Laksamana Cheng Ho melakukan pelayaran dari
Tiongkok ke Samudra Hindia melewati Kep. Indonesia Bagian Barat, sampai ke
Timur Tengah dan Pantai Timur Afrika dengan tujuan ekspedisi laut yg banyak
menginspirasi dlm pelayaran Spanyol dan Portugis dlm bidang perkapalan.
Pelayaran Cheng Ho di Nusantara diawali
Kerajaan Samudra Pasai, dan dilanjutkan ke Pelabuhan Palembang, P.Bangka,
Pelabuhan Sunda Kelapa, dan Pelabuhan Muara Jati. Ia memimpin armada
perdagangan dan menyebarkan agama islam di Nusantara, Malaysia, dan Brunei.
Sementara VOC berhasil merebut
pelabuhan dan melakukan monopoli perdagangan serta melarang pribumi melakukan
pelayaran di Perairan Nusantara, VOC mendominasi dunia maritim Nusantara selama
±2 abad.
Di Indonesia, sebagai negara bahari,
perahu dan kapal merupakan alat transportasi dan komunikasi penting sejak awal
peradaban Nusantara. Tak heran, alat transportasi yang paling banyak ragamnya
di Indonesia adalah perahu dan kapal. Setiap daerah berpantai di Indonesia
memiliki jenis perahu tradisional dengan bentuk dan ornamen khas. Misalnya,
Pinisi dari Makasar,
Sope dari Jakarta, Alut Pasa dari Kalimantan Timur, Lancang Kuning dari Riau,
Gelati dari Perairan Bali, dan Kora-kora dari Maluku. Di beberapa daerah di Indonesia, misalnya
Kalimantan, jalur penghubung utama antarwilayah adalah sungai. Transportasi
utama yang banyak digunakan adalah perahu. Mulai dari perahu kecil yang disebut
kelotok atau ketingting yang bisa memuat 10 penumpang, hingga bus air berupa
perahu panjang (long boat) yang bisa mengangkut puluhan penumpang.
2. TRANSPORTASI DARAT
Dalam bidang perhubungan darat,
peranan jalan raya sebagai media lalu-lintas semakin penting. Untuk itu,
pemerintah telah mengarahkan pembangunan transportasi pada upaya rehabilitasi
dan pemeliharaan jalan raya yang sudah ada. Pembangunan jalan raya yang baru
dilakukan untuk membuka daerah-daerah yang terisolasi guna menghubungkan ke
pusat-pusat industri di berbagai daerah di seluruh wilayah Indonesia. Sampai
tahun 1988 jalan raya yang sudah dibangun pemerintah sudah mencapai sepanjang
42.982 km. Selama tahun 1990-an perhatian difokuskan pada pembangunan jalan
raya di daerah-daerah pusat produksi dan jalan raya yang menghubungkan ke
daerah-daerah tempat pemasaran hasil industri. Pada tahun 1993/1994, 152 km
jalan raya di bangun di wilayah Irian Jaya (Papua), di daerah Sulawesi
sepanjang 46 km, di daerah Kalimantan sepanjang 248 km, dan di daerah Maluku
sepanjang 23 km.
Pembangunan sarana angkutan juga
dilakukan dengan menggunakan kereta api. Pembanguan jalur kereta api pertama di
Indonesia yang dibangun pada masa colonial Belanda, terdapat di Pulau Jawa.
Jalur rel yang dibangun untuk pertama kali itu menghubungkan Desa Kamijen
dengan Desa Tanjung ( Semarang Jawa Tengah )sepanjang 25 kilometer. Pembangunan
rel kereta api ini ditandai dengan pencangkulan pertama oleh Gubernur
Jendral Hindia Belanda Mr. L.A.J Baron Sloet van Den Beele ( 17 Juni 1864
). Pembangunan jalur rel kereta api ini merupakan prakarsa dari perusahaan
kereta api Hindia Belanda, Naamlooze Venootschap Nederlandsch Indische Spoorwe
Maatschappij ( NV NISM )yang dipimpin oleh Ir. J. p. de Bordes. Jalur kereta
api ini dibuka untuk umum tanggal 10 Agustus 1867. Jalur kereta api yang
pertama dilanjutkan hingga sampai Yogyakarta dan Solo. Keberhasilan pembangunan
jalur kereta api di Pulau Jawa ini, dilanjutkan pada daerah-daerah lainnya di
Indonesia, seperti pembangunan jalur kereta api di Pulau Sumatera dan
Sulawesi, namun di Pulau Kalimantan belum berhasil dibangun jalur kereta api.
Di Sumatera, pembangunan jalur
kereta api dilakukan di Sumatera Selatan (1914), Sumatera barat(1891), Sumatera
Utara (1886), Aceh (1874). Pada Tahun 1922 di Sulawesi Selatan juga telah di
bangun jalur kereta api sepanjang 47 kilometer yang menghubungkan Makasar
dengan Takalar. Jalur Makassar-Takalarini mulai dioprasikan tanggal 1 Juli
1923. Selanjutnya dibangun jalur Makassar-Maros (namun belum selesai).
Sementara itu, di Pulau Kalimantan belum sempat dibangun jalur kereta api,
tetapi studi kelayakan telah dilakukan sepanjang 22 kilometer antar Pontianak-Sambas.
Hingga tahun 1939, jalur kereta api yang telah dibangun oleh pemerintah Hindia
Belanda di Indonesia mencapai panjang 6.811. Namun hingga tahun 1950, jalur
kereta api itu menyusut menjadi 5.910 kilometer. Penyusutan ini terjadi lebih
dari 901 kilometer jalur kereta api itu hilang. Hilangnya jalur kereta
api ini diduga dibongkar oleh pasukan Jepang dan diangkut ke Myanmar untuk
pembangunan jalur kereta api di sana. Pada masa pendudukan Jepang, pembangunan
jalur kereta api dilakukan antara bayah-Cikara (Banten) sepanjang 83 kilometer,
kemudian dilakukan pembangunan jalur Muaro-Pakanbaru sepanjang 22 kilometer.
Pembangunan jalur kereta api yang dilakukan pada masa kedudukan Jepang ini
mengerahkan tenaga romusha atau pekerja paksa dan banyak menelan korban.
SetelahIndonesia merdeka (17 agustus
1945), karyawan kereta api yang tergabung dalam Angkatan Moeda Kereta Api (
AMKS )mengambil-alih perusahaan perkeretaapian dari pihak Jepang. Peristiwa
bersejarah ini terjadi tanggal 28 September 1945 dan kemudian diperingati
sebagai Hari Kereta Api Indonesia. Hari pentingdengan pembentukan Djawatan
Kereta Api Repoeblik Indonesia (DKARI). Sejak Indonesia merdeka, perkembangan
perkeretaapian di Indonesia semakin bertambah pesat, walaupun telah berkali-kali
mengalami perubahan nama perusahaan yang mengolanya seperti menjadi Perusahaan
Negara kereta api (PNKA, 25 Mei 1963),selanjutnya menjadi Perusahaan Jawatan
Kereta Api (PJKA, 15 September 1971), dan tanggal 2 Januari diubah
namanya menjadi Perusahaan Umum Kereta Api ( PERUMKA ).
Untuk mempersingkat waktu dan mempercepat
jarak tempuh, maka Perumka dengan persetujuan pemerintak Republik Indonesia
mengoperasikan kereta cepat. Oleh karena itu, pada bulan Agustus 1995
penggunakan kereta api cepat yang dinamakan Argo Bromodan Argo Gede telah
diresmikan oleh Presiden Soeharto. Untuk menanggapi kebutuhan akan kereta api
yang semakin tinggi, Perumka yang pada tanggal 1 Juni 1999 menjadi PT (Persero)
Kereta Api Indonesia meluncurkan kereta api penumpang yang baru sperti
Dwipangga, Mahesa, dan Sancaka. Di Pulau Jawa, yang menjadi pusat perkembangan
peradaban Nusantara sejak abad ke-4, jalur perhubungan yang berkembang adalah
jalur darat. Kuda banyak dipakai untuk bepergian karena kekuatan dan
kecepatannya. Alat transportasi yang berkembang pun menggunakan jasa kuda,
misalnya, kereta kuda yang kemudian berkembang menjadi andong atau delman.
Sedangkan untuk mengangkut barang, selain menggunakan jasa kuda, juga ada
pedati yang ditarik sapi atau kerbau.
Awal masuknya
transportasi darat modern di Indonesia dimulai pada masa pendudukan Belanda, di pusat pemerintahannya
saat itu yang berada di Batavia atau Jakarta. Pemerintah Sedangkan alat transportasi yang digunakan di
dalam kota adalah trem yang digerakkan oleh mesin uap. Trem merupakan angkutan
massal pertama yang ada di Jakarta. Pada 1910, Jakarta sudah mempunyai jaringan
trem. Tahun 1960-an, Presiden Sukarno memerintahkan penghapusan trem karena
dianggap tidak cocok lagi untuk kota sebesar Jakarta. Trem pun digantikan
bus-bus besar.
Untuk transportasi jarak dekat, ada
oplet dan becak. Ada pula bemo yang mulai dipakai sejak tahun 1962. Tahun
1970-an, muncul helicak dan bajaj. Meski sudah dilarang beroperasi, kita masih
bisa menemukan beberapa jenis alat transportasi ini. Saat ini, alat
transportasi darat yang biasa dimanfaatkan masyarakat adalah bus dan kereta
listrik. Pemerintah pun berusaha mengembangkan transportasi massal yang modern
dan murah seperti bus TransJakarta.
Di masa depan, rencananya, akan ada monorel yang lebih
cepat dan canggih.
Meski sarana transportasi sudah semakin canggih, alat
transportasi tradisional seperti andong atau delman masih banyak kita temui.
Misalnya, di Yogyakarta.
3. TRANSPORTASI UDARA
Sejarah transportasi udara di
Indonesia terkait dengan sejarah kemerdekaan. Untuk kemudahan transportasi,
pada 1948, mantan presiden Soekarno membeli dua pesawat tipe DC-3 dari
Singapura. Pembelian pesawat tersebut didanai para pengusaha asal Aceh. Wilayah
Aceh kala itu merupakan bagian Indonesia yang belum tersentuh Belanda. Sebagai
bentuk penghargaan kepada Aceh, dua pesawat tersebut dinamai RI-001 Seulawah
Agam dan RI-002 Seulawah Inong. Pesawat tersebut melakukan penerbangan pertama
pada 26 Januari 1949
dengan rute penerbangan Calcutta-Rangoon. Kedua pesawat tersebut menjadi cikal
bakal perusahaan penerbangan pertama tanah air yaitu Garuda Indonesia.Industri
penerbangan nasional dirintis tahun 1946 di Yogyakarta oleh tim Angkatan Udara
Republik Indonesia yang dipelopori Wiweko Soepono, Nurtanio Pringgoadisurjo,
dan J. Sumarsono. Salah satu hasil rancangannya adalah pesawat Si Kumbang yang
melakukan penerbangan pertama pada 1 Agustus 1954.
B. PERDANGAN INTERNASIONAL DI INDONESIA
Diplomasi ekonomi kini menjadi salah
satu prioritas dalam politik luar negeri Indonesia. terutama sejak pemerintahan
terakhir (era Presiden Joko Widodo). Presiden Indonesia menyampaikan bahwa
seluruh duta besar RI harus berperan sebagai salesman, dengan porsi 90 persen
aspek ekonomi dan hanya 10 persen untuk aspek politik (Susilo, 2014). Jokowi
menginginkan akses pasar-pasar luar negeri diperluas sehingga dapat mendorong
volume ekspor Indonesia. Diharapkan dengan berkembangnya ekspor Indonesia, maka
pada akhirnya dapat membantu mendorong perekonomian dalam negeri termasuk
mensejahterakan seluruh masyarakat Indonesia.
Diplomasi ekonomi untuk mencapai
kesejahteraan ekonomi menjadi bagian yang
semakin penting dalam politik luar negeri di berbagai
negara, dan salah satu bagian dari diplomasi ekonomi ini adalah diplomasi
perdagangan. Perdagangan luar negeri merupakan salah satu variabel penting
pertumbuhan ekonomi di suatu perekonomian; tidak mengherankan bahwa seluruh
negara berupaya keras untuk mendorong kerjasama perdagangan dengan tujuan
mendorong pertumbuhan ekonomi. Mudahnya tujuan tersebut dapat dicapai dengan
mendorong ekspor dalam negeri dan mengurangi volume impor sebagaimana dipahami
oleh para ekonom beraliran merkantilis.
Salah satu indikator pertumbuhan
ekonomi adalah dengan Produk Domestik Bruto
(PDB). PDB merupakan indikator kesejahteraan perekonomian di
suatu negara dan dapat menjadi rujukan untuk mengukur kesejahteraan masyarakat
yang diukur dengan tingkat pendapatan (income). Maka semakin meningkat ekspor
suatu negara, pendapatan masyarakatakan meningkat pula. Namun demikian, di era
perekonomian terbuka saat ini maka pada saat bersamaan pula arus impor juga
akan meningkat yang dimana dalam pengukuran pertumbuhan ekonomi, meningkatnya
nilai impor akan berdampak terhadap penurunan PDB. Maka dari itu, liberalisasi
perdagangan suatu negara di satu sisi akan mendorong peningkatan nilai
perdagangan, namun disisi lain akan mempengaruhi neraca perdagangannya.
C. PERKEMBANGAN JALUR TRANSPORTASI DAN PERDAGANGAN
INTERNASIONAL SEBAGAI UPAYA MENUJU NEGARA POROS MARITIM DUNIA
Berkaitan dengan jalur perdagangan
dan distribusi penumpang saat ini pemerintah Indonesia mengeluarkan kebijakan
mengenai perkembangan tol laut. Tol laut adalah kapal laut yang berlayar secara
rutin dan terjadwal yang menghubungkan Indonesia dari Barat sampai ke Timur dan
dari Utara sampai ke selatan.
A. Latar belakang pembangunan
tol laut
Selama ini banyak orang memandang laut sebagai pemisah daratan. Perspektif
dari kecamatan daratan telah membuat kita terasing dan kurang memanfaatkan
kekuatan dan kelebihan laut. Padahal menggeser cara pandang ini membuat kita
dapat melihat Indonesia sebagai satu kesatuan, bukan sekedar pulau-pulau
terpisah.
B. Tujuan
Pembangunan Tol Laut
1. mempermudah kegiaatan ekspor-impor antar Negara/Wilayah.
2.
Memperkuat jalur pelayaran yang ditujukan bagi pemerataan pertumbuhan ke
Indonesia bagian Timur.
3. Menjamin ketersedian pokok strategis
diseluruh wilayah Indonesia dengan harga relatif sama sehingga kesejahtraan rakyat semakin
merata.
C.
Perencanaan Pembangunan Tol Laut
Untuk menuju
negara poros maritime dunia Pemerintah Indonesia mengeluarkan kebijakan
mengenai perencanaan Tol Laut di wilayah perairan Indonesia. Salah satu elemen
yang mendukungnaya ialah di bangunnya pelabuhan.
Ke-24
pelabuhan tersebut meliputi lima pelabuhan sebagai hub (pengumpul) yaitu
Pelabuhan Belawan/Kuala Tanjung, Pelabuhan Tanjung Priok/Kalibaru, Pelabuhan
Tanjung Perak,Pelabuhan Makassar, dan Pelabuhan Bitung.Sedangkan 19 pelabuhan
sebagai feeder (pengumpan) bagi pelabuhan. Ke-19 pelabuhan feeder tersebut
adalah Pelabuhan Malahayati, Batam, Jambi (Talang Duku), Palembang, Panjang,
Teluk Bayur, Tanjung Emas, Pontianak, Banjarmasin, Sampit, Balikpapan/Kanangau,
Samarinda/Palaran, Tanau/Kupang, Pantoloan, Ternate, Kendari, Sorong, Ambon dan
Jayapura.Kepada LAUTINDO, Ocean News & Knowledge sebelumnya, Akhmad Sujadi,
Manajer Komunikasi PT Pelni sudah memaparkan bahwa sejak diresmikan awal
November 2015 sebagai operator Tol Laut,
D. Perkembangan
pembangunan tol laut
v Tol laut
dimulai sejak 2015, dengan menjalankan enam trayek atau rute. Di 2016 juga ada
6 trayak tol laut yang di gunakan dengan penambahan pada pelambahan singgah
menjadi 31 pelabuhan. Dan di 2017, pemerintah menyiapkan 13 trayek dan
menjangkau41 pelabuhan singgah guna menambah perluasan lokasi-lokasi lain dalam
tol laut.
v PT Pelni
diberi penugasan melalui Perpres untuk melayani 6 trayek, sedangkan 7 trayek
lainnya oleh perusahaan angkutan laut swasta, melalui mekanisme pelelangan
umum.
v Namun
demikian, meski program tol alut yang sudah mulai aktif di beberapa rute bisa
menurunkan harga kebutuhan pokok di Indonesia Timur,saat ini efektivitas
program tol laut masih cenderung satu arah karena baru membawa bahan pokokdari
wilayah Jawa ke kawasan Indonesia bagian Timur.
E. Manfaat
tol laut yang telah dirasakan masyarakat
v Mempermudah
kegiatan ekonomi masyarakat
v Menambah
pemasukan sehari-hari masyarakat
v Daerah
pesisir yang menjadi jalur tol laut menjadi daya tarik wisatawan .
B. POTENSI DAN PENGELOLA SUMBER DAYA KELAUTAN INDONESIA
Potensi dan
Persebaran Sumber Daya Laut di Indonesia Sumber daya lautadalah unsur hayati
dan non hayati yang terdapat di wilayah laut. Luas laut Indonesia mencakup 2/3
dari seluruh luas wilayah Indonesia, yaitu 5,8 juta km2. Di dalam laut
tersebut, tersimpan kekayaan alam yang luar biasa besarnya. Potensi sumber daya
laut Indonesia tidak hanya berupa ikan, tetapi juga bahan tambang seperti
minyak bumi, nikel, emas, bauksit, pasir, bijih besi, timah, dan lain-lain yang
berada di bawah permukaan laut.
A. SUMBER DAYA PERIKANAN
Ikan Sumber
daya perikanan laut adalah salah satu potensi sumber daya laut di indonesia
yang sejak dulu telah dimanfaatkan penduduk. Laut Indonesia memiliki angka
potensi lestari yang besar, yaitu 6,4 juta ton per tahun. Yang dimaksud dengan
potensi lestari adalah potensi penangkapan ikan yang masih memungkinkan bagi
ikan untuk melakukan regenerasi hingga jumlah ikan yang ditangkap tidak
mengurangi populasi ikan. Berdasarkan aturan internasional, jumlah tangkapan
yang diperbolehkan adalah 80% dari potensi lestari tersebut atau sekitar 5,12
juta ton per tahun. Kenyataannya, jumlah hasil tangkapan ikan di Indonesia
belum mencapai angka tersebut. Ini berarti masih ada peluang untuk meningkatkan
jumlah tangkapan yang diperbolehkan. Jika dibandingkan sebaran potensi ikannya,
terlihat adanya perbedaan secara umum antara wilayah Indonesia bagian Barat dan
Timur. Di Indonesia bagian Barat dengan rata-rata kedalaman laut 75 meter,
jenis ikan yang banyak dtemukan adalah ikan pelagis kecil. Kondisi agak berbeda
terdapat di kawasan Indonesia Timur dengan rata-rata kedalaman laut mencapai
4.000 m.
Di kawasan
Indonesia bagian Timur, banyak ditemukan ikan pelagis besar seperti cakalang
dan tuna. Selain ikan yang tersedia di lautan, penduduk Indonesia juga banyak
yang melakukan budi daya ikan, terutama di daerah pesisir. Di pantai utara
Pulau Jawa, banyak masyarakat yang mengembangkan usaha budi daya ikan dengan
menggunakan tambak. Jenis ikan yang dikembangbiakkan disana adalah ikan bandeng
dan udang.
Selain ikan, kekayaan laut Indonesia juga
berada di wilayah-wilayah pesisir berupa hutan mangrove, rumput laut, padang
lamun, dan terumbu karang. Indonesia memiliki lebih dari 13 ribu pulau sehingga
garis pantainya sangat panjang. Garis pantai Indonesia panjangnya mencapai
81.000 km, ukuran ini merupakan panjang pantai kedua terpanjang di dunia
setelah Kanada. Oleh karena itu, potensi sumber daya alam di wilayah pesisir
sangat penting bagi Indonesia. Tidak salah jika pemerintah di bawah
pemerintahan presiden Jokowi memfokuskan pembangunan maritim di Indonesia.
Kekayaan alam kita yang berupa ikan malah banyak diambil oleh oknum-oknum dari
negara lain berupa praktik pencurian ikan atau illegal fishing. Ada beberapa
wilayah perairan Indonesia yang rawan dengan kegiatan illegal fishing. Wilayah
yang paling rawan dengan praktik pencurian ikan adalah Laut Arafuru (Papua) di Timur perairan
Indonesia.
B. PARIWISATA BAHARI
Selain terkenal dengan keindahan alam dan kelezatan kulinernya. Indonesia
juga terkenal dengan Wisata Baharinya.
1. Pengertian Wisata Bahari
Wisata Bahari adalah suatu kegiatan untuk menghabiskan waktu dengan
menikmati keindahan dan keunikan wilayah di sepanjang pesisir pantai dan juga
lautan. Secara singkat, Wisata Bahari adalah sebuah rekreasi di pantai atau
lautan. Negara Kepulauan adalah sebutan untuk Indonesia, karena Indonesia Ada
pulau kecil yang berpenghuni dan ada yang tidak berpenghuni. Dari beribu-ribu
pulau tersebut sebagian pulau menyimpan potensi alam dan keragaman hayati
maupun non hayati yang luar biasa.
2. Kegiatan Wisata Bahari
. Berikut ini
adalah beberapa kegiatan yang bisa dilakukan di laut dan pantai:
a. Menjelajahi dan menikmati
keindahan alam bawah laut yang sangat menakjubkan. Terdapat banyak sekali biota
laut dan juga batu karang yang sangat indah di dasar lautan. Dengan menjelajahi
dasar lautan, kita bisa menikmati keindahan tersebut sekaligus mempelajari
banyak hal baru. Kegiatan menjelajahi alam bawah laut sering disebut dengan Sea
Walker yang berarti menjelajahi lautan. Kegiatan menjelajahi ini
biasanya sering dilakukan disekitar pantai atau perairan dangkal.
b. Diving dan juga Snorkeling.
Kegiatan ini dilakukan dengan menggunakan peralatan menyelam. Tujuan kegiatan
ini selain untuk rekreasi juga sebagai sarana untuk mempelajari keragaman
kehidupan yang ada di lautan.
c. Olahraga Air. Jenis kegiatan
seperti Speedboat, berselancar dan Mengayuh perahu masuk dalam kategori ini.
d. Menikmati hasil laut. Bagi yang
gemar menikmati ikan, jenis kegiatan ini pasti tak akan pernah terlewatkan.
Menikmati hasil laut yang didapat secara langsung dari lautan tentu memiliki
cita rasa yang berbeda.
e. Eko Wisata Bahari atau yang
lebih dikenal dengan kegiatan konservasi bertujuan memberikan pengetahuan pada
wisatawan untuk menjaga ekosistem pantai dan laut dari kerusakan.
3. Potensi Wisata Bahari
Wisata Bahari
memiliki banyak sekali potensi. Berikut ini adalah beberapa potensi tersebut:
a. Meningkatkan Ekonomi.Jenis
wisata kelautan akan memiliki dampak secara langsung pada warga masyarakat di
sekitar pantai dan lautan. Warga sekitar bisa mendapatkan penghasilan tambahan
dari menawarkan jasa maupun produk kepada wisatawan.Adapun sektor ekonomi juga
akan bergerak ke arah positif seiring dengan semakin cepatnya perputaran uang
dan jasa di suatu wilayah.
b. Meningkatkan pendapatan
daerah.Pendapatan daerah dari sektor wisata akan naik secara signifikan.
c. Sarana Konservasi.Setiap
wisatawan bisa mengetahui beragam hal yang berkaitan dengan dunia kelautan dan
diharapkan hal tersebut bisa menambah kesadaran untuk menjaga kelestarian alam.
d. Sarana Pendidikan.Tiada hal yang
lebih baik dari belajar secara langsung dengan melihat dan mengetahui objek
yang sedang dipelajari. Dengan melakukan kegiatan rekreasi bahari setiap
wisatawan akan mendapatkan pengetahuan mengenai banyak hal yang berkaitan
dengan kelautan.
4. Keunikan Wisata
Bahari
Berikut ini adalah
keunikan jenis wisata ini yang membedakannya dengan Pariwisata
yang lain:
a. Terdapat banyak hal baru yang
bisa dipelajari. Saat kita berjalan di sekitar pantai, kita akan menjumpai
banyak hal baru yang bahkan mungkin tidak pernah kita jumpai sebelumnya. Begitu
juga saat kita menjelajahi lautan. Akan terdapat begitu banyak hal yang bisa
diketahui dari kegiatan tersebut.
b. Lokasi cukup sejuk dan lapang.
Jenis Pariwisata Kelautan pada umumnya memiliki lokasi yang sangat luas serta
terdapat hembusan angin yang cukup sejuk untuk dirasakan.
c. Menikmati keindahan matahari
yang muncul dan tenggelam di lautan. Menikmati pesona matahari yang muncul saat
fajar menyingsing serta saat tenggelam di waktu senja terasa sangat luar biasa.
d. Pengunjung bisa menikmati ikan
hasil tangkapannya dari laut. Pada jenis wisata lain, hal ini tentu saja tidak
bisa dilakukan.
C. HUTAN MANGROVE
Hutan mangrove (hutan bakau) adalah tipe hutan yang berada di daerah pasang
surut air laut. Saat air pasang, hutan mangrove digenangi oleh air laut,
sedangkan pada saat air surut, hutan mangrove bebas dari genangan air laut.
Umumnya hutan mangrove berkembang baik pada pantai yang terlindung, muara
sungai, atau laguna. Tumbuhan yang hidup di habitat hutan mangrove tahan
terhadap garam yang terkandung di dalam air laut.
Ada dua fungsi hutan mangrove sebagai potensi sumber daya laut di indonesia
yaitu fungsi ekologis dan ekonomis.
a. Fungsi
ekologis hutan mangrove adalah sebagai habitat (tempat hidup) binatang laut
untuk berlindung, mencari makan, dan berkembang biak. Fungsi ekologis yang lain
dari hutan mangrove adalah untuk melindungi pantai dari abrasi air laut.
b. Fungsi ekonomis hutan mangrove
berupa nilai ekonomis dari kayu pepohonan dan makhluk hidup yang ada di
dalamnya. Biasanya penduduk memanfaatkan kayu sebagai bahan kayu bakar atau
bahan pembuat arang. Kayu bakau juga dapat dijadikan bahan pembuat kertas.
Selain kayu, hutan mangrove juga dihuni oleh beragam jenis fauna yang
bernilai ekonomis, misalnya udang dan jenis ikan lainnya yang berkembang biak
dengan baik di wilayah ini. Hutan mangrove
tersebar di pesisir sebelah barat Pulau Sumatra, beberapa bagian ada di pantai
utara Pulau Jawa, sepanjang pesisir Pulau Kalimantan, Pesisir Pulau Sulawesi,
Pesisir sebelah Selatan Papua, dan beberapa pulau kecil lainnya. Jumlah hutan
mangrove di Indonesia mencapai angka 3.716.000 ha (data dari UNESCO). Hutan
mangrove Indonesia tidak tersebar secara merata. Luas terbesar hutan mangrove
berada di Pulau Papua yang mencapai 3,7 juta ha. Berikutnya adalah Kalimantan
(165 ribu ha), Sumatra (417 ribu ha), Sulawesi (53 ribu ha), Jawa (34,4 ribu
ha), Bali dan Nusa Tenggara (3,7 ha)
D. TERUMBU KARANG
Terumbu karang
adalah terumbu (batuan sedimen kapur di laut) yang terbentuk dari kapur yang
sebagian besar dihasilkan dari koral (binatang yang menghasilkan kapur untuk
kerangka tubuhnya). Jika ribuan koral membentuk koloni, koral-koral tersebut
akan membentuk karang.
Sebagai negara kepulauan, Indonesia merupakan negara yang memiliki terumbu
karang terluas di dunia. Luas terumbu karang Indonesia mencapai 284,3 ribu km2
atau setara dengan 18% dari terumbu karang yang ada di seluruh dunia. Kekayaan
terumbu karang Indonesia tidak hanya dari luasnya, akan tetapi juga
keanekaragaman hayati yang ada di dalamnya. Keanekaragaman hayati terumbu
karang sebagai potensi sumber daya laut di indonesia juga yang tertinggi di
dunia. Di dalamnya terdapat 2.500 jenis ikan, 2.500 jenis moluska, 1.500 jenis
udang-udangan, dan 590 jenis karang. Mengapa terumbu karang banyak ditemukan di
wilayah Indonesia? Terumbu karang akan dapat tumbuh dengan baik pada suhu
perairan laut antara 21O - 29O C. Pada suhu lebih besar atau lebih kecil dari
itu, pertumbuhan terumbu karang menjadi kurang baik.
Karena
Indonesia berada di daerah tropis dan suhu. perairannya hangat, pantaslah jika
terumbu karang banyak ditemukan di Indonesia. Potensi dan Persebaran Sumber
Daya Laut di Indonesia Terumbu Karang Pertumbuhan terumbu karang juga akan baik
pada kondisi air yang jernih dan dangkal. Kedalaman air yang baik untuk
tumbuhnya terumbu karang tidak lebih dari 18 meter. Jika lebih besar dari
kedalaman tersebut, pertumbuhan terumbu karang juga akan menjadi kurang baik.
Selain persyaratan tersebut, terumbu karang juga mensyaratkan salinitas
(kandungan garam air laut) yang tinggi. Oleh karena itu, terumbu karang sulit
hidup di sekitar muara sungai karena kadar garam air lautnya menurun akibat
bercampurnya air sungai ke laut. Mengapa terumbu karang wajib dilindungi dari
kerusakan? Terumbu karang memiliki banyak manfaat, baik manfaat yang bersifat
ekonomis, ekologis, maupun sosial ekonomi.
Adapun manfaat terumbu karang tersebut adalah
sebagai berikut.
Manfaat ekonomi : sebagai sumber
makanan, obat-obatan, dan objek wisata bahari. Manfaat ekologis : mengurangi
hempasan gelombang pantai yang dapat berakibat terjadinya abrasi. Manfaat
sosial ekonomi : sebagai sumber perikanan yang dapat meningkatkan pendapatan
para nelayan. Terumbu karang juga dapat menjadi daya tarik objek wisata yang
dapat meningkatkan pendapatan penduduk sekitar dari kegiatan pariswisata.
Terumbu karang banyak ditemukan di bagian tengah wilayah Indonesia seperti di
Sulawesi, Bali, Lombok, dan Papua. Konsentrasi terumbu karang juga ditemukan di
Kepulauan Riau, pantai barat dan ujung barat Sumatra.
D. RUMPUT LAUT
D. RUMPUT LAUT
Sebagai negara maritim, Indonesia mempunyai potensi besar dalam memanfaatkan berbagai
jenis rumput laut yang hidup di perairannya. Berbagai jenis rumput laut telah
dikenal memiliki manfaat baik sebagai bahan pembuat agar-agar, keragian, maupun
alginat. Berbagai jenis rumput laut pun telah berhasil dibudidayakan di
pelbagai wilayah Indonesia.
Berikut
adalah manfaat rumput laut.
a. Penghasil
agar-agar; manfaat yang paling dikenal ini berasal dari rumput laut jenis Gracilaria
spp, Gelidium spp., dan Gelidiopsis spp.
b. Penghasil
Peragian; proses kimia peragian dapat memanfaatkan rumput laut dari jenis Eucheuma
spp.
c. Penghasil
algin atau alginat; alginat dapat dihasilkan dari rumput laut berjenis seperti Sargassum spp.
d. Manfaat
lainnya, antara lain sebagai obat tradisional, bahan makanan dan sayuran, bahan
kosmetik dan kecantikan, penyerap karbondioksida.
E. AIR LAUT
a. Laut Sebagai Alat Perhubungan dan Pengangkutan
Laut dapat dimanfaatkan sebagai jalur lalu lintas kapal-kapal angkutan dari
pulau yang satu ke pulau yang lain sehingga arus transportasi barang dan
manusia dapat berlangsung dengan baik. Di samping itu, akan terjadi hubungan
timbal balik antara negara yang satu dengan negara yang lain, baik dalam
lapangan sosial, ekonomi, politik, dan lain-lain.
b. Laut
Sebagai Sumber Tenaga
Arus laut dapat
memperingan tenaga perahu, sebab adanya arus laut perahu dapat meluncur dengan
tidak perlu mengeluarkan banyak tenaga. Selain itu, gerak pasang surut air laut
juga dapat dimanfaatkan untuk pembangkit tenaga listrik.
c. Laut Sebagai Daerah Perikanan
Sumber daya hewan dari laut dapat memberi kehidupan kepada penduduk. Sumber
daya hewan tersebut berupa berbagai jenis ikan, kerang, kepiting, udang,
mutiara, dan lain-lain. Hasil ikan di Indonesia per tahun ± 1,7 ton. Jenis ikan
yang ditangkap antara lain tongkol, tengiri, cucut, paus kecil, dan tuna.
Daerah penangkapan ikan laut berada di Dangkalan Sahul, Dangkalan Sunda, Laut
Jawa, Selat Bali, dan Selat Malaka. Daerah perikanan di Indonesia yang terbesar
terdapat di Bagan Siapiapi, Riau.
d. Laut
Sebagai Tempat Rekreasi/Pariwisata
Kawasan laut
dengan relief pantainya yang indah banyak didatangi para wisatawan. Objek
wisata laut di Indonesia yang terkenal, yaitu Pantai Pangandaran (Jawa Barat),
Maluku, Laut Banda, Parangtritis (Yogyakarta), Ancol (Jakarta), dan lain-lain.
e. Laut
Sebagai Tempat Pertahanan dan Keamanan
Pemanfaatan laut sebagai tempat pertahanan dan keamanan terutama bagi
negara-negara yang dikelilingi lautan atau negara yang bersifat maritim.
f. Laut
Sebagai Pengatur Iklim
Perbedaan
sifat fisik air laut dan sifat fisik daratan dapat menimbulkan gerakan udara
(angin). Bersama-sama dengan angin tersebut maka uap air laut terbawa dan dapat
menyejukkan atau memanaskan tempat yang dilalui, serta dapat menimbulkan turun
hujan.
DAPTAR PUSTAKA
geografi platinum tiga serangkai
Comments
Post a Comment