makalah geografi tentang cuaca dan iklim
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis haturkan yang sebesar – besarnya ke
Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena hanya atas Berkat dan Rahmat-Nya, makalah
ini dapat selesai tepat waktu. Tak lupa pula penulis menyampaikan limpah terima
kasih kepada semua pihak yang telah membantu penyelesaian makalah ini. Makalah
ini membahas mengenai hakikat profesi, pengaruhnya terhadap kehidupan dan
bagaimana konsep fisika terlibat di dalamnya. Oleh karena itu, pada bagian
pembahasan terdapat beberapa kata dan kalimat yang digarisbawahi sebagai tanda
bahwa kata dan kalimat tersebut berhubungan dengan konsep fisika. Penulis
berharap, makalah ini dapat berguna bagi kita semua. Sadar bahwa makalah ini
masih belum sempurna, penulis mengharapkan saran dan kritik dari pembaca sekalian
demi penyempurnaan pada karya – karya berikutnya.
Februari 2011
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN
JUDUL…………………………………………..................................... i
KATA
PENGANTAR………………………………………….................................. ii
DAFTAR
ISI…………………………………………………..................................... 2
BAB I. PENDAHULUAN………………………………………................................ 4
A. LATAR BELAKANG……………………………………………………………….. 4
B. TUJUAN.................................................................................................................
4
BAB II. PEMBAHASAN……………………………………………………………… 5
A. PENGERTIAN
CUACA DAN IKLIM..................................................................... 5
B. UNSUR –
UNSUR CUACA DAN IKLIM............................................................... 14
C. PEMBAGIAN
IKLIM.............................................................................................. 15
D. PERANAN IKLIM DAN
CUACA BAGI KEHIDUPAN...........................................15
E. PERUBAHAN
IKLIM...........................................................................................
15
BAB III. PENUTUP……………………………………………................................... 17
A.
KESIMPULAN.............................................................................................
..... 17
B.
SARAN..............................................................................................
................ 17
DAFTAR
PUSTAKA………………………………………………............................
18
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Cuaca dan iklim merupakan gejala
alamiah yang sangat penting bagi kehidupan manusia, dengan mengetahui pola
cuaca dan iklim seperti periode musim hujan dan kemarau, maka para petani dapat
menentukan musim tanam yang tepat agar produksi pertaniannya baik. Selain itu,
kondisi cuaca dan iklim seperti arah dan kecepatan angin sangat diperlukan bagi
para nelayan untuk menentukan saat-saat yang tepat pergi ke laut mencari ikan
serta masih banyak sektor-sektor kehidupan yang berkaitan dengan kondisi cuaca
dan iklim.
Seperti halnya gejala – gejala alam
yang lain, cuaca dan iklim tak lepas dari konsep – konsep fisika yang terjadi
di dalamnya. Misalnya, angin terjadi karena adanya aliran udara dari tempat
yang bertekanan udara tinggi ke tempat yang bertekanan udara rendah. Hal ini
sesuai dengan konsep – konsep yang dipelajari dalam fisika. Udara terdiri dari
berbagai macam gas (fluida) yang tentu saja mengalir dari tempat yang bertekanan
tinggi ke tempat bertekanan rendah. Ini hanya salah satu contoh bahwa cuaca dan
iklim dapat dipelajari melalui fisika. Contoh lainnya seperti perbedaan iklim
di daerah ekuator dan kutub karena perbedaan sudut penyinaran matahari yang
mengakibatkan daerah ekuator lebih banyak menerima sinar sehingga beriklim
tropis yang panas dan daerah kutub menerima sinar jauh lebih sedikit dari
daerah ekuator sehingga daerah kutub beriklim dingin dan dipenuhi es.
Dengan fakta bahwa fisika mempunyai
andil dalam keadaan cuaca dan iklim, maka penulis terdorong untuk membuat
makalah mengenai cuaca dan iklim dan hubungannya dengan kehidupan manusia
dengan tidak melupakan bahwa di dalamnya terjadi proses – proses fisika yang
mempengaruhinya.
B. TUJUAN
Tujuan dari pembuatan makalah ini antara lain:
1. Untuk
memenuhi tugas mata kuliah fisika lingkungan.
2. Untuk
mengetahui apa itu cuaca dan iklim.
3. Untuk
mengetahui pengaruh cuaca dan iklim bagi kehidupan manusia.
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN CUACA DAN IKLIM
Cuaca adalah keadaan udara pada saat
tertentu dan di wilayah tertentu yang relatif sempit dan pada jangka waktu yang
singkat. Cuaca itu terbentuk dari gabungan unsur cuaca dan jangka waktu cuaca
bisa hanya beberapa jam saja. Misalnya: pagi hari, siang hari atau sore hari,
dan keadaannya bisa berbeda-beda untuk setiap tempat serta setiap jamnya.
Sedangkan iklim merupakan keadaan cuaca rata-rata dalam waktu satu tahun yang
penyelidikannya dilakukan dalam waktu yang lama (minimal 30 tahun) dan meliputi
wilayah yang luas.
Cuaca dan iklim merupakan dua kondisi
yang hampir sama tetapi berbeda pengertian, khususnya terhadap kurun waktu.
Cuaca merupakan bentuk awal yang dihubungkan dengan penafsiran dan pengertian
akan kondisi fisik udara sesaat pada suatu lokasi dan suatu waktu, sedangkan
iklim merupakan kondisi lanjutan dan merupakan kumpulan dari kondisi cuaca yang
kemudian disusun dan dihitung dalam bentuk rata-rata kondisi cuaca dalam kurun
waktu tertentu (Winarso, 2003). Menurut Rafi’i (1995) Ilmu cuaca atau
meteorologi adalah ilmu pengetahuan yang mengkaji peristiwa-peristiwa cuaca
dalam jangka waktu dan ruang terbatas, sedangkan ilmu iklim atau klimatologi
adalah ilmu pengetahuan yang juga mengkaji tentang gejala-gejala cuaca tetapi
sifat-sifat dan gejala-gejala tersebut mempunyai sifat umum dalam jangka waktu
dan daerah yang luas di atmosfer permukaan bumi.
Trewartha and Horn (1995)
mengatakan bahwa iklim merupakan suatu konsep yang abstrak, dimana iklim
merupakan komposit dari keadaan cuaca hari ke hari dan elemen-elemen atmosfer
di dalam suatu kawasan tertentu dalam jangka waktu yang panjang. Iklim bukan
hanya sekedar cuaca rata-rata, karena tidak ada konsep iklim yang cukup memadai
tanpa ada apresiasi atas perubahan cuaca harian dan perubahan cuaca musiman
serta suksesi episode cuaca yang ditimbulkan oleh gangguan atmosfer yang
bersifat selalu berubah, meski dalam studi tentang iklim penekanan diberikan pada
nilai rata-rata, namun penyimpangan, variasi dan keadaan atau nilai-nilai yang
ekstrim juga mempunyai arti penting.
B. UNSUR – UNSUR CUACA DAN IKLIM
(Kata atau kalimat yang bergaris bawah menunjukkan
hubungannya dengan konsep fisika)
Ada beberapa unsur yang mempengaruhi
keadaan cuaca dan iklim suatu daerah atau wilayah, yaitu: suhu atau
temperatur udara, tekanan udara, angin, kelembaban udara, dan curah
hujan. Berikut adalah penjelasan dari unsur-unsur tersebut.
a. Suhu atau Temperatur Udara
Suhu atau temperatur udara adalah
derajat panas dari aktivitas molekul dalam atmosfer atau udara yang timbul
karena adanya radiasi panas matahari yang diterima bumi. Tingkat
penerimaan panas oleh bumi dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain:
• Sudut datang sinar matahari,
yaitu sudut yang dibentuk oleh permukaan bumi dengan arah datangnya sinar
matahari. Makin kecil sudut datang sinar matahari, semakin sedikit panas yang
diterima oleh bumi dibandingkan sudut yang datangnya tegak lurus.
• Lama waktu penyinaran
matahari, makin lama matahari bersinar, semakin banyak panas yang diterima
bumi.
• Keadaan muka bumi (daratan dan
lautan), daratan cepat menerima panas dan cepat pula melepaskannya, sedangkan
sifat lautan kebalikan dari sifat daratan.
• Banyak sedikitnya awan, ketebalan
awan mempengaruhi panas yang diterima bumi. Makin banyak atau makin
tebal awan, semakin sedikit panas yang diterima bumi.
Persebaran suhu atau temperatur udara dapat
dibedakan menjadi dua, yaitu persebaran horizontal dan vertikal. Untuk lebih
jelasnya dapat diihat pada uraian berikut:
1) Persebaran suhu atau temperatur
udara horizontal.
Suhu atau temperatur udara di
permukaan bumi untuk berbagai tempat tidak sama. Untuk mempermudah
membandingkannya, maka dibuat peta isotherm. Isotherm yaitu garis khayal dalam
peta yang menghubungkan tempat-tempat yang mempunyai suhu atau temperatur udara
rata-rata sama. Persebaran horizontal secara tidak teratur dipengaruhi oleh
kondisi lingkungannya, misalnya perbedaan suhu atau temperatur udara daratan
dan lautan. Ada berbagai macam isotherm, yaitu isotherm bulan Januari, isotherm
bulan Juli, dan isotherm tahunan. Perhatikan gambar berikut ini.
a. Pada bulan
Januari
b. Pada bulan Juli
Untuk lebih jelasnya, berikut adalah
uraian dari masing-masing isotherm.
• Isotherm bulan Januari, yaitu
tempat-tempat yang terdingin di belahan bumi utara karena pada waktu itu matahari
berada di belahan bumi selatan. Contoh daerah yang terdingin antara lain
Siberia dan Greenland, sedangkan daerah yang terpanas antara lain Afrika
Selatan dan Argentina.
• Isotherm bulan Juli, yaitu
daerah-daerah yang terdingin di belahan bumi selatan seperti Australia Utara,
dan daerah terpanas di belahan bumi utara seperti Arab Persia.
• Isotherm tahunan, yaitu garis di peta
yang menghubungkan tempat-tempat yang sama temperatur rata-ratanya dalam satu
tahun. Daerah ini berada di sebelah utara dan selatan equator/khatulistiwa
(22°LU/LS), yaitu dari Meksiko, Venezuela, Sahara, dan Dakan.
2) Persebaran suhu atau temperatur udara
vertikal
Semakin tinggi, suhu atau temperatur
udara akan semakin turun. Secara umum, setiap naik 100 meter, suhu atau temperatur
udara turun 0,5°C. Ketentuan ini tergantung pada letak dan ketinggian suatu
tempat. Adanya perairan, seperti selat dan laut sangat besar peranannya pada
pengendalian suhu atau temperatur, sehingga tidak terjadi perbedaan suhu
terendah dan suhu tertinggi yang sangat besar. Dengan bervariasinya persebaran
suhu atau temperatur udara baik secara horizontal maupun vertikal, maka dapat
terjadi gejala-gejala cuaca, kabut, dan awan
b. Tekanan Udara
Selain suhu atau temperatur udara,
unsur cuaca dan iklim yang lain adalah tekanan udara. Tekanan udara
adalah suatu gaya yang timbul akibat adanya berat dari lapisan udara.
Besarnya tekanan udara di setiap tempat pada suatu saat berubah-ubah. Makin
tinggi suatu tempat dari permukaan laut, makin rendah tekanan udaranya. Hal ini
disebabkan karena makin berkurangnya udara yang menekan. Besarnya tekanan udara
diukur dengan barometer dan dinyatakan dengan milibar (mb).
Tekanan udara dapat dibedakan menjadi 3
macam, yaitu:
1) Tekanan udara tinggi, lebih dari
1013 mb.
2) Tekanan udara rendah, kurang dari
1013 mb.
3) Tekanan di permukaan laut, sama
dengan 1013 mb.
c. Angin
Angin adalah udara yang bergerak
dari daerah bertekanan udara tinggi ke daerah bertekanan udara rendah. Ada
beberapa hal penting yang perlu diketahui tentang angin, yaitu meliputi:
1) Kecepatan Angin
Kecepatan angin dapat diukur dengan
suatu alat yang disebut Anemometer. Kecepatan angin dapat ditentukan oleh
beberapa faktor, antara lain:
a) Besar kecilnya gradien barometrik.
Gradien Barometrik, yaitu angka yang menunjukkan
perbedaan tekanan udara melalui dua garis isobar pada garis lurus, dihitung
untuk tiap-tiap 111 km (jarak 111 km di equator 1( atau 1/360 x 40.000 km = 111
km). Menurut hukum Stevenson bahwa kecepatan angin bertiup berbanding lurus
dengan gradien barometriknya. Semakin besar gradien barometriknya,
semakin besar pula kecepatannya.
b) Relief Permukaan Bumi
Angin bertiup kencang pada daerah yang reliefnya rata dan
tidak ada rintangan. Sebaliknya bila bertiup pada daerah yang reliefnya besar
dan rintangannya banyak, maka angin akan berkurang kecepatannya.
c) Ada Tidaknya Tumbuh-tumbuhan
Banyaknya pohon-pohonan akan menghambat kecepatan
angin dan sebaliknya, bila pohon-pohonannya jarang maka sedikit sekali memberi hambatan
pada kecepatan angin.
d) Tinggi dari Permukaan Tanah
Angin yang bertiup dekat dengan permukaan bumi akan
mendapatkan hambatan karena bergesekan dengan muka bumi,
sedangkan angin yang bertiup jauh di atas permukaan bumi bebas dari
hambatan-hambatan.
2) Kekuatan Angin
Kekuatan angin ditentukan oleh
kecepatannya, makin cepat angin bertiup maka makin tinggi/besar
kekuatannya. Pada tahun 1804 Beaufort seorang Laksamana Inggris telah membuat
daftar kekuatan dan kecepatan angin yang digunakannya untuk pelayaran. Daftar
tersebut kini masih tetap digunakan secara internasional.
Kekuatan angin
|
kecepatan angin
|
nama
|
Keterangan
|
|
Skala beaufort
|
m/dt
|
Km/jam
|
||
0
|
0,0 – 0,5
|
0 – 1
|
Angin reda
|
Tiang asap tegak
|
1
|
0,6 – 1,7
|
2 – 6
|
Angin sepoi - sepoi
|
Tiang asap miring
|
2
|
1,8 – 3,3
|
7 – 12
|
Angin lemah
|
Daun – daun bergerak
|
3
|
3,4 – 5,2
|
13 – 18
|
Angin sedang
|
Ranting– ranting bergerak
|
4
|
5,3 – 7,4
|
19 – 26
|
Angin tegang
|
Dahan – dahan bergerak
|
5
|
7,5 – 9,8
|
27 – 35
|
Angin keras
|
Batang pohon bergerak
|
6
|
9,9 – 12,4
|
36 – 44
|
Angin keras sekali
|
Batang pohon besar bergerak
|
7
|
12,5 – 15,2
|
45 – 54
|
Angin ribut
|
Dahan – dahan patah
|
8
|
15,3 – 18,2
|
55 – 65
|
Angin ribut hebat
|
Pohon – pohon kecil patah
|
9
|
18,3 – 21,5
|
66 – 77
|
Angin badai
|
Pohon – pohon besar patah
|
10
|
21,6 – 25,1
|
78 – 90
|
Angin badai hebat
|
Rumah – rumah roboh
|
11
|
25,2 – 29,0
|
91 – 104
|
Angin taifun
|
Benda berat beterbangan
|
12
|
29 ke atas
|
105 ke atas
|
Angin taifun hebat
|
Benda berat beterbangan hingga beberapa KM
|
3) Arah Angin
Menurut seorang ahli meteorologi bangsa
Belanda yang bernama Buys Ballot mengemukakan hukumnya yang berbunyi: Udara
mengalir dari daerah maksimum ke daerah minimum. Pada belahan utara bumi,
udara/angin berkelok ke kanan dan di belahan selatan berkelok ke kiri.
Pembelokan arah angin terjadi karena adanya rotasi bumi dari barat ke timur dan
karena bumi bulat. Dalam mempelajari cuaca, diantaranya perlu mengetahui arah
angin. Arah angin dapat diketahui melalui arah baling-baling angin.
4) Macam-macam Angin
Angin dapat digolongkan menjadi 3
macam, yaitu:
a) Angin tetap, yaitu angin yang arah
tiupnya tetap sepanjang tahun, seperti:
• Angin passat, yaitu angin yang
bertiup terus menerus dari daerah maksimum subtropis utara dan selatan (30° -
40°) menuju ke minimum khatulistiwa.
• Angin barat, yaitu angin
antipassat (angin yang berhembus di atas angin passat pada ketinggian 30 km dan
arahnya berlawanan dengan angin passat).
• Angin timur, yaitu angin yang
bertiup dari kedua daerah maksimum kutub menuju daerah minimum subpolar
(lintang 66 1/2°C LU dan LS°.
b) Angin periodik. Angin ini dibagi
menjadi:
• Angin periodik harian meliputi
angin darat dan angin laut; angin gunung dan angin lembah.
• Angin periodik setengah
tahunan, disebut juga dengan angin muson (musim).
c) Angin lokal, yaitu angin yang
bertiup pada daerah tertentu dan waktu tertentu. Misalnya : angin
kumbang, angin fohn, angin brubu, angin bahorok, angin gending, dan lain-lain.
d. Kelembaban Udara
Unsur keempat yang dapat berpengaruh
terhadap cuaca dan iklim di suatu tempat adalah kelembaban udara. Kelembaban
udara adalah banyaknya uap air yang terkandung dalam massa udara pada
saat dan tempat tertentu. Alat untuk mengukur kelembaban udara disebut
psychrometer atau hygrometer. Kelembaban udara dapat dibedakan menjadi:
1 Kelembaban mutlak atau
kelembaban absolut, yaitu kelembaban yang menunjukkan berapa gram berat uap air
yang terkandung dalam satu meter kubik (1 m3) udara.
2 Kelembaban nisbi atau kelembaban
relatif, yaitu bilangan yang menunjukkan berapa persen perbandingan antara
jumlah uap air yang terkandung dalam udara dan jumlah uap air maksimum yang
dapat ditampung oleh udara tersebut.
Kelembaban mutlak udara
Kelembaban Nisbi =
–––––––––––––––––––––– x 100 %
Nilai jenuh udara
e. Curah Hujan
Curah hujan adalah jumlah air hujan
yang turun pada suatu daerah dalam waktu tertentu. Alat untuk mengukur
banyaknya curah hujan disebut Rain Gauge. Curah hujan diukur dalam harian,
bulanan, dan tahunan. Curah hujan yang jatuh di wilayah Indonesia dipengaruhi
oleh beberapa faktor antara lain:
1) Bentuk medan atau topografi;
2) Arah lereng medan;
3) Arah angin yang sejajar
dengan garis pantai; dan
4) Jarak perjalanan angin di atas medan
datar.
Hujan adalah butiran-butiran air yang dicurahkan dari atmosfer
turun ke permukaan bumi. Sedangkan garis yang menghubungkan tempat-tempat di
peta yang mendapat curah hujan yang sama disebut isohyet. Berdasarkan butiran
yang dicurahkan dan asal terjadinya, hujan dapat digolongkan menjadi 2 macam,
yaitu:
1 ) Berdasarkan butiran-butiran
yang dicurahkan, hujan dapat dibedakan menjadi empat macam, yaitu:
• Hujan gerimis atau drizzle.
Hujan ini mempunyai diameter butiran-butiran kurang dari 0,5 mm.
• Hujan salju atau snow.
Hujan salju terdiri dari kristal-kristal es yang temperaturnya berada di bawah
titik beku.
• Hujan batu es. Hujan ini
berbentuk curahan es yang turun di dalam cuaca panas dari awan yang
temperaturnya di bawah titik beku.
• Hujan deras atau rain, yaitu
curahan air yang turun dari awan yang temperaturnya di atas titik beku dan
butirannya sebesar 7 mm.
2 ) Berdasarkan asal terjadinya,
hujan dapat dibedakan menjadi empat macam, yaitu:
• Hujan front, yaitu terjadi
karena pertemuan dua jenis udara yang berbeda temperatur, yakni udara
panas/lembab dengan udara dingin sehingga berkondensasi dan turun hujan.
• Hujan konveksi atau hujan
zenith, yaitu terjadi karena arus konveksi yang menyebabkan uap air di
khatulistiwa naik secara vertikal, karena pemanasan air laut terus menerus lalu
mengalami kondensasi dan turun sebagai hujan.
• Hujan orografi atau hujan
gunung, yaitu terjadi dari udara yang mengandung uap air dipaksa oleh angin
mendaki lereng pegunungan berkondensasi dan turun sebagai hujan.
• Hujan buatan, yaitu dibuat dengan
cara menggunakan garam-garaman untuk merangsang awan hingga uap air di udara
dengan ketinggian 3000 kaki lebih cepat berkondensasi menjadi air dan turun
sebagai hujan.
C. PEMBAGIAN IKLIM
Iklim di suatu daerah berkaitan erat
dengan letak garis lintang dan ketinggiannya di muka bumi. Berdasarkan letak
garis lintang dan ketinggian tersebut, maka iklim dapat dibedakan menjadi dua
macam, yaitu iklim matahari dan iklim fisis.
a.
Iklim Matahari
Iklim matahari didasarkan pada banyak
sedikitnya sinar matahari yang diterima oleh permukaan bumi. Untuk lebih
memperdalam pemahaman tentang pembagian iklim matahari tersebut dapat di lihat
pada uraian berikut:
1) Iklim
Tropis
Iklim tropis terletak antara 0o-231/2o
LU/LS dan hampir 40 % dari permukaan bumi. Ciri-ciri iklim tropis adalah
sebagai berikut:
• Suhu udara rata-rata tinggi,
karena matahari selalu vertikal. Umumnya suhu udara antara 20- 23oC.
Bahkan di beberapa tempat rata-rata suhu tahunannya mencapai 30oC.
• Amplitudo suhu rata-rata
tahunan kecil. Di kwatulistiwa antara 1 – 5oC, sedangkan ampitudo
hariannya lebih besar.
• Tekanan udaranya rendah dan perubahannya secara
perlahan dan beraturan.
• Hujan banyak dan lebih banyak dari daerah-daerah lain
di dunia.
2) Iklim Sub Tropis
Iklim sub tropis terletak antara 231/2o-
40oLU/LS. Daerah ini merupakan peralihan antara iklim tropis dan
iklim sedang. Ciri-ciri iklim sub tropis adalah sebagai berikut:
• Batas yang tegas tidak dapat
ditentukan dan merupakan daerah peralihan dari daerah iklim tropis ke iklim
sedang.
• Terdapat empat musim, yaitu musim
panas, dingin, gugur, dan semi. Tetapi musim dingin pada iklim ini tidak
terlalu dingin. Begitu pula dengan musim panas tidak terlalu panas.
• Suhu sepanjang tahun
menyenangkan. Maksudnya tidak terlalu panas dan tidak terlalu dingin.
• Daerah sub tropis yang musim hujannya
jatuh pada musim dingin dan musim panasnya kering disebut daerah iklim
Mediterania, dan jika hujan jatuh pada musim panas dan musim dinginnya kering
disebut daerah iklim Tiongkok.
3)
Iklim Sedang
Iklim sedang terletak antara 40o- 661/2oLU/LS. Ciri-ciri
iklim sedang adalah sebagai berikut:
• Banyak terdapat gerakan-gerakan
udara siklonal, tekanan udara yang sering berubah-ubah, arah
angin yang bertiup berubah-ubah tidak menentu, dan sering terjadi badai secara
tiba-tiba.
• Amplitudo suhu tahunan lebih
besar dan amplitudo suhu harian lebih kecil dibandingkan dengan yang terdapat
pada daerah iklim tropis.
4) Iklim
Dingin (Kutub)
Iklim dingin terdapat di daerah kutub. Oleh sebab itu iklim ini disebut pula
sebagai iklim kutub. Iklim dingin dapat dibagi dua, yaitu iklim tundra dan
iklim es. Ciri-ciri iklim tundra adalah sebagai berikut:
• Musim dingin berlangsung lama.
• Musim panas yang sejuk berlangsung
singkat.
• Udaranya kering.
• Tanahnya selalu membeku sepanjang
tahun.
• Di musim dingin tanah ditutupi es dan
salju.
• Di musim panas banyak terbentuk
rawa yang luas akibat mencairnya es di permukaan tanah.
• Vegetasinya jenis lumut-lumutan dan
semak-semak.
• Wilayahnya meliputi: Amerika utara,
pulau-pulau di utara Kanada, pantai selatan Greenland, dan pantai utara
Siberia.
Sedangkan ciri-ciri iklim es atau iklim
kutub adalah sebagai berikut:
• Suhu terus-menerus
rendah sekali sehingga terdapat salju abadi.
• Wilayahnya meliputi: kutub
utara, yaitu Greenland (tanah hijau) dan Antartika di kutub selatan.
b. Iklim Fisis
Apa yang dimaksud dengan iklim fisis.
Iklim fisis adalah menurut keadaan atau fakta sesungguhnya di suatu wilayah
muka bumi sebagai hasil pengaruh lingkungan alam yang terdapat di wilayah
tersebut. Misalnya, pengaruh lautan, daratan yang luas, relief muka bumi,
angin, dan curah hujan. Iklim fisis dapat dibedakan menjadi iklim laut, iklim
darat, iklim dataran tinggi, iklim gunung/pegunungan dan iklim musim (muson).
1) Iklim laut (Maritim)
Iklim laut berada di daerah (1) tropis
dan sub tropis; dan (2) daerah sedang. Keadaan iklim di kedua daerah tersebut
sangat berbeda. Ciri iklim laut di daerah tropis dan sub tropis sampai garis
lintang 40o, adalah sebagai berikut:
a) Suhu rata-rata tahunan
rendah;
b) Amplitudo suhu harian
rendah/kecil;
c) Banyak awan, dan
d) Sering hujan lebat disertai badai.
Ciri-ciri iklim laut di daerah sedang,
yaitu sebagai berikut:
a) Amplitudo suhu harian dan
tahunan kecil;
b) Banyak awan;
c) Banyak hujan di musim dingin dan
umumnya hujan rintik-rintik;
d) Pergantian antara musim panas dan
dingin terjadi tidak mendadak dan tibatiba.
2) Iklim Darat (Kontinen)
Iklim darat dibedakan di daerah tropis
dan sub tropis, dan di daerah sedang. Ciri-ciri iklim darat di daerah tropis
dan sub tropis sampai lintang 400, yaitu sebagai berikut:
a) Amplitudo suhu harian sangat
besar sedang tahunannya kecil; dan
b) Curah hujan sedikit dengan waktu
hujan sebentar disertai taufan.
Ciri iklim darat di daerah sedang,
yaitu sebagai berikut:
a) Amplitudo suhu tahunan besar;
b) Suhu rata-rata pada musim
panas cukup tinggi dan pada musim dingin rendah; dan
c) Curah hujan sangat sedikit dan jatuh
pada musim panas.
3) Iklim Dataran Tinggi
Iklim ini terdapat di dataran tinggi
dengan ciri-ciri, adalah sebagai berikut:
a) Amplitudo suhu harian dan
tahunan besar;
b) Udara kering,
c) Lengas (kelembaban udara) nisbi
sangat rendah; dan
d) Jarang turun hujan.
4) Iklim Gunung
Iklim gunung terdapat di dataran
tinggi, seperti di Tibet dan Dekan. Ciri-cirinya, yaitu sebagai berikut:
a) Amplitudo suhu lebih kecil
dibandingkan iklim dataran tinggi;
b) Terdapat di daerah sedang;
c) Amplitudo suhu harian dan
tahunan kecil;
d) Hujan banyak jatuh di lereng bagian
depan dan sedikit di daerah bayangan hujan;
e) Kadang banyak turun salju.
5) Iklim Musim (Muson)
Iklim ini terdapat di daerah yang
dilalui iklim musim yang berganti setiap setengah tahun. Ciri-cirinya adalah
sebagai berikut:
a) Setengah tahun bertiup angin laut yang basah dan
menimbulkan hujan;
b) Setengah tahun berikutnya bertiup
angin barat yang kering dan akan menimbulkan musim kemarau.
D. PERANAN IKLIM DAN
CUACA BAGI KEHIDUPAN
Perlu diketahui bahwa iklim dan cuaca
merupakan salah satu faktor yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Karena
iklim mempunyai peranan yang besar terhadap kehidupan seperti dalam bidang
pertanian, transportasi atau perhubungan, telekomunikasi, dan pariwisata. Untuk
mengetahui peranan apa saja yang diberikan dapat disimak uraian berikut.
a. Peranan Iklim Di Bidang Pertanian
Di Indonesia yang sebagian besar
penduduknya masyarakat agraris yang bergerak di sektor pertanian, sifat-sifat
iklim seperti suhu, curah hujan, dan musim sangat berpengaruh terhadap
kehidupannya. Faktor-faktor iklim seperti cuaca dan iklim benar-benar
dipertimbangkan dalam mengembangkan pertanian. Kondisi suhu, curah hujan dan
pola musim sangat menentukan kecocokan dan optimalisasi pembudidayaan tanaman
pertanian. Begitu pula di bidang perikanan atau kelautan, faktor iklim seperti
cuaca, suhu, dan musim sangat berpengaruh, baik terhadap para nelayan maupun
ikan yang akan di tangkap. Pada umumnya para nelayan mengerti benar tentang
keadaan cuaca, terutama yang behubungan dengan angin dan musim. Dengan
pengetahuan yang dimiliki mereka tahu kapan datangnya angin musim barat dan
angin musim timur. Pada saat berhembus angin barat mereka sangat berhati-hati
dalam menangkap ikan di laut. Karena musim angin barat sering menimbulkan
gelombang besar yang membahayakan mereka. Dan mereka juga tahu mengenai
tanda-tanda alam seperti akan datangnya badai yang besar, sehingga mereka tidak
akan turun ke laut untuk menangkap ikan.
b. Peranan Iklim Di Bidang Transportasi
Faktor-faktor cuaca dan iklim mempunyai
peranan yang besar tehadap bidang transportasi. Seperti cuaca, suhu, arah dan
kecepatan angin, awan, dan kabut sangat mempengaruhi kelancaran jalur
penerbangan. Selain berpengaruh terhadap penerbangan, faktor cuaca dan iklim
berpengaruh pula terhadap transportasi laut. Seperti arah dan kecepatan
angin, tinggi gelombang, badai dan lain-lain.
b.
Peranan Iklim untuk Telekomunikasi
Faktor cuaca dan iklim berpengaruh pula
terhadap bidang telekomunikasi. Seperti arus angin dapat dimanfaatkan untuk
berkomunikasi antar daerah dengan menggunakan telepon angin. Tentunya Anda
sudah mengetahui pula bahwa cuaca dan iklim merupakan akibat dari proses-proses
yang terjadi di atmosfer atau lapisan udara. Lapisan udara yang menyelebungi
bumi terdiri dari beberapa lapisan, di antaranya terdapat lapisan ionosfer.
Lapisan ini mengandung partikel-partikel yang mengalami ionisasi sehingga
bermuatan listrik. Dengan adanya lapisan ionosfer ini, maka siaran radio
dan televisi dapat di dengar dan dilihat dimana-mana.
d. Peranan Iklim untuk Pariwisata
Faktor cuaca dan iklim berpengaruh pula
terhadap bidang pariwisata. Seperti cuaca cerah, banyak cahaya matahari,
kecepatan angin, udara sejuk, kering, panas, dan sebagainya sangat
mempengarui terhadap pelaksanaan wisata, baik wisata darat maupun laut. Dengan
kondisi seperti yang telah disebutkan, maka pelaksanaan wisata akan semakin
dinikmati.
E. PERUBAHAN IKLIM
Trenberth, Houghton and Filho
(1995) dalam Hidayati (2001) mendefinisikan perubahan iklim sebagai
perubahan pada iklim yang dipengaruhi langsung atau tidak langsung oleh
aktivitas manusia yang merubah komposisi atmosfer yang akan memperbesar
keragaman iklim teramati pada periode yang cukup panjang. Menurut Effendy
(2001) salah satu akibat dari penyimpangan iklim adalah terjadinya fenomena
El-Nino dan La-Nina. Fenomena El-Nino akan menyebabkan penurunan jumlah curah
hujan jauh di bawah normal untuk beberapa daerah di Indonesia. Kondisi
sebaliknya terjadi pada saat fenomena La-Nina berlangsung.
Fenomena perubahan iklim yang saat ini
hangat dibicarakan adalah fenomena global warming yang merupakan
peningkatan suhu rata – rata bumi akibat akumulasi gas CO2 yang
berlebih dalam atmosfer sehingga memerangkap panas matahari yang seharusnya
dipantulkan dan dilepas ke luar angkasa. Dengan meningkatknya suhu bumi ini,
dapat mencairkan gunung – gunung es di bagian kutub yang mengakibatkan naiknya
permukaan air laut yang membahayakan pemukiman sekitar pantai. Selain itu,
meningkatnya suhu bumi juga mengacaukan iklim dan memperparah fenomena lain
seperti la-nina dan el-nino. Contoh konkrit saat ini bahwa dengan adanya
la-nina yang berkepanjangan mengakibatkan curah hujan yang tinggi sepanjang
tahun sehingga mengganggu berbagai sektor kehidupan manusia seperti pertanian
dan perhubungan.
Hal ini diperparah dengan rusaknya
lapisan ozon akibat pemakaian zat – zat yang dapat merusak lapisan ozon
misalnya CFC. Dengan rusaknya lapisan ozon, sinar ultra violet matahari dapat
dengan lebih bebas memasuki bumi yang membawa dampak buruk bagi lingkungan
hidup dan manusia itu sendiri.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Cuaca adalah keadaan udara pada saat
tertentu dan di wilayah tertentu yang relatif sempit dan pada jangka waktu yang
singkat. Cuaca itu terbentuk dari gabungan unsur cuaca dan jangka waktu cuaca
bisa hanya beberapa jam saja. Misalnya: pagi hari, siang hari atau sore hari,
dan keadaannya bisa berbeda-beda untuk setiap tempat serta setiap jamnya.
Sedangkan iklim merupakan keadaan cuaca rata-rata dalam waktu satu tahun yang
penyelidikannya dilakukan dalam waktu yang lama (minimal 30 tahun) dan meliputi
wilayah yang luas.
Iklim dan cuaca tak lepas dari konsep –
konsep fisika yang terjadi di dalamnya. Misalnya suhu udara, tekanan udara,
kecepatan angin, intensitas penyinaran matahari dan sebagainya, semuanya
merupakan konsep – konsep fisika yang berpengaruh penting dalam keadaan cuaca
dan iklim.
Iklim dan cuaca merupakan salah satu
faktor yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Karena iklim mempunyai
peranan yang besar terhadap kehidupan seperti dalam bidang pertanian,
transportasi atau perhubungan, telekomunikasi, dan pariwisata. Tetapi akhir –
akhir ini keadaan iklim makin tak menentu dengan adanya fenomena pemanasan
global atau global warming yang membawa dampak buruk bagi kehidupan
manusia. Dengan meningkatnya suhu bumi, akan mencairkan es di kutub yang
mengakibatkan peningkatan permukaan laut dan membahayakan lingkungan pantai,
mengganggu keadaan iklim dan cuaca seperti terganggunya curah hujan yang tentu
saja sangat merugikan bagi berbagai sektor kehidupan seperti pertanian dan
perhubungan.
B. SARAN
1. Untuk
pemerintah dan pihak – pihak terkait disarankan untuk memperbanyak jumlah buku
– buku yang berkaitan dengan fisika lingkungan agar lebih mudah bagi siapa saja
dalam mencari referensi mengenai fisika lingkungan.
2. Bagi
kita semua diharapakan untuk lebih memperhatikaan keadaan lingkungan dan
mengurangi pemakaian zat – zat yang dapat memperparah pemanasan global.
DAFTAR PUSTAKA
Drs, Amir Syarifudin, dkk. 1996. Sains geografi 1.
Jakarta: Bumi Aksara
Comments
Post a Comment