kebudayaan dong son

                                                              Kebudayaan Dong Son

Kebudayaan Dong Son adalah kebudayaan zaman Perunggu yang berkembang di Lembah Song Hong, Vietnam. Kebudayaan ini juga berkembang di Asia Tenggara, termasuk di Indonesia. 1500 SM - 500 SM.
Kebudayaan Dong Son adalah kebudayaan yang berkembang di Lembah Song Hong, Vietnam pada zaman Perunggu pada masa peralihan dari periode Mesolitikum, Neolitikum, hingga Megalitikum. Kebudayaan Dong Son berasal dari evolusi kebudayaan Austronesia yang berkembang antara abad ke-5 hingga abad ke-2 SM.
Nama Dong Son diambil dari salah satu nama daerah di Tonkin, dimana ditemukan bermacam macam alat yang dibuat dari perunggu dan diyakini sebagai asal kebudayaan perunggu.
Penyebaran kebudayaan Dong Son menyebabkan terbaginya kebudayaan di Indonesia menjadi 2, yaitu:
a.       Kebudayaan Melayu Tua (Proto Melayu) di Masyarakat Dayak
b.      Kebudayaan Melayu Muda (Deutero Melayu) di masyarakat Bali Aga dan Lombok
Kebudayaan Dong Son sampai ke Indonesia melalui jalur Barat, yaitu Semenanjung Malaya. Pembawa kebudayaan ini adalah  bangsa Austronesia. Pendapat tentang kebudayaan Dong Son, sampai kepulauan Indonesia terbagi dalam 2 tahap:
a.       Zaman Neolitikum, berlangsung kurang lebih sejak 2000 SM, merupakan zaman batu tulis, zaman kebudayaan kapak persegi
b.      Zaman Perunggu, kurang lebih sejak 500 SM, merupakan kebudayaan kapak corong,  nekara, dan candrasa

Hasil Kebudayaan :
a.       Nekara
b.      Patung-patung
c.       Peralatan rumah tangga
d.      Peralatan bertani
e.       Peralatan berburu
f.       Perhiasan-perhiasan
g.      Kapak corong
h.      Candrasa
i.        Nekara
j.        Bejana perunggu
k.      Arca-arca perunggu
l.        Gerabah
m.    Benda-benda besi
Pola Kehidupan :
a.       Hidup menetap diperkampungan
b.      Berladang
c.       Ada pembagian kerja
d.      Menguasai ilmu perbintangan, pelayaran, perdagangan dan pertanian
e.       Menguasai pelayaran dengan perahu bercadik
2.      Kebudayaan Sa Huynh

Kebudayaan Sa Huynh diperkirakan berlangsung tahun 600 SM-1 M.Pada dasarnya merupakan kebudayaan yang mirip dengan Kebudayaan Dongson. Karena peralatan yang banyak dipakai dalam kebudayaan Sa Huynh adalah dari kebudayaan Dong Son.Budaya Sa Huynh ditemukan di kawasan pantai Vietnam Tengah keSelatan sampai lembah sungai Mekong.Budaya Sa Huynh ada di Vietnam bagian Selatan didukung oleh suatu kelompok penduduk yang berbahasa Austronesia (Cham) yang diperkirakan berasal dari kepulauan Indonesia.Orang-orang Cham pernah mengembangkan peradaban yang dipengaruhi oleh budaya India Champa tetapi akhirnya dikalahkan oleh penduduk Vietnam sekarang yang hanya merupakan kelompok minoritas hingga sekarang.Orang-orang Cham merupakan kelompok masyarakat yang menggunakan bahasa Austronesia dan mempunyai kedekatan kebangsaan dengan masyarakat yang tinggal di kepulauan Indonesia.
Kebudayaan Sa Huynh diketahui melalui penemuan kubur tempayan (jenazah dimasukkan ke dalam tempayan besar). Penguburan tersebut adalah adat kebiasan yang dibawa oleh orang-orang Cham ke kepulauan Indonesia sebab penguburan dengan cara ini bukan merupakan budaya Dong Son maupun budaya yang lain.Kebudayaan dalam bentuk tempayan kubur yang ditemukan di Sa Huynh memiliki persamaan dengan tempayan kubur yang ditemukan di Laut Sulawesi.Kebudayaan Sa Huynh yang ditemukan meliputi berbagai alat yang bertangkai corong seperti sikap, tembilang, dan kapak. Namun ada pula yang tidak bercorong seperti sabit, pisau bertangkai, kumparan tenun, cincin, dan gelang berbentuk spiral.Teknologi pembutan peralatan besi yang diperkenalkan ke daerah Sa Huynh berasal dari daerah Cina. Benda perunggu yang ditemukan di daerah Sa Huynh berupa beberapa perhiasan, seperti gelang , lonceng, dan bejana-bejana kecil. Ditemukan pula manik-manik emas yang langka dan kawat perak serta manik-manik kaca dari batu agate bergaris dan berbagai manik-manik Carnelian (bundar, berbentuk cerutu). Ditemukan alat-alat dari perunggu seperti bejana kecil, selain itu terdapat gelang-gelang dan perhiasan-perhiasan.
Meskipun hubungan langsung dengan pusat-pusat pembuatan benda-benda perunggu di daerah Dong Son sangat terbatas terbukti dengan penemuan 7 buah nekara tipe Heger I di daerah Selatan Vietnam dari 130 nekara yang berhasil ditemukan hingga tahun 1990.Benda-benda perunggu yang tersebar ke wilayah Indonesia melalui 2 jalur, yaitu:
a.       Jalur darat : Muangthai dan Malaysia terus ke kepulauan Indonesia
b.      Jalur laut : Menyeberang lautan dan terus tersebar di daerah kepulauan Indonesia.

Comments

Popular posts from this blog

Penyamun perampok dan perompak

pengertian qadzaf,syarat had kadzaf,hukuman kadzaf,gugurnya hukuman kadzaf,hikmah dilarang qadzaf.

makalah Potensi dan persebaran sumber daya untuk penyediaan energi baru dan terbarukan,Potensi dan persebaran sumber daya untuk penyediaan energi baru dan terbaruk dan,PENGELOLAAN DAN PENYEDIAAN SUMBERDAYA DI INDONESIA