peradaban asia afrika
Peradaban Asia Afrika
Peradaban Asia Afrika dikenal sebagai awal
mulanya manusia hidup dan bertingkah laku layaknya manusia modern.
Sebagai peradaban tertua yang pernah dikenal,
amatlah layak kita mengenal dan memahami bagaimana kehidupan mereka saat itu.b
Para ahli sejarah mencatat pusat
peradaban Asia Afrika yang tersebar di Benua Asia Afrika. Yaitu,
peradaban di Lembah Sungai Indus dan Gangga (India), Lembah Sungai Kuning
(Cina), Lembah Sungai Eufrat dan Tigris (Mesopotamia), dan Lembah Sungai Nil
(Mesir). Peradaban di sekitar sungai-sungai besar tersebut menjadi peradaban
awal umat manusia.
Jika dilihat, semua peradaban tersebut bermula
dari sungai sebagai pusat mereka membangun kehidupan.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa
peradaban-peradaban tertua di dunia adalah jenis peradaban sungai. Termasuk di
dalamnya adalah peradaban Asia Afrika.
Berbicara tentang peradaban manusia di zaman
kuno pasti akan menjadi sebuah bahasan yang menarik. Salah satunya peradaban
Asia Afrika. Dengan mengetahui cerita tersebut, setidaknya kita bisa
membayangkan bagaimana kehidupan masyarakat yang hidup di zaman dulu.
Dari peradaban-peradaban tersebut, seperti
peradaban Asia Afrika, peradaban Cina Kuno juga banyak meninggalkan berbagai
penemuan yang berguna bagi masyarakat yang hidup di zaman sekarang. Penemuan
tersebut biasanya meliputi bidang-bidang seperti bidang pertanian, atau
persenjataan.
Peradaban Lembah Sungai Indus dan Gangga
Peradaban Lembah Sungai Nil
Peradaban Asia Afrika yang terakhir dimiliki oleh peradaban
di Lembah Sungai Nil. Sungai Nil terletak di Mesir. Pada Mesir Kuno dikenal
juga dengan nama Egypt. Daerah ini jadi pusat tumbuh kembangnya peradaban dunia
karena dialiri Sungai Nil, Afrika Utara.
Lumpur yang dibawa Sungai Nil tiap tahunnya memberikan berkah
bagi masyarakat sekitar sungai sehingga melahirkan peradaban Mesir Kuno.
Peradaban Asia Afrika dari Mesir ini diyakini dimulai sejak 3500 SM sampai 343
SM.
Jean Francois Champollion (1800 M) dari Perancis adalah ahli
yang berhasil membaca bukti tertulis mengenai awal mula peradaban Mesir Kuno.
Peradaban yang memiliki masa keberlangsungan begitu lama.
Adapun kota-kota besar Mesir Kuno sebagian besar terletak di
daerah delta Sungai Nil, berhadapan langsung dengan Laut Tengah. Sebut saja
Kota Kairo, Iskandaria (Alexandria), Abusir, dan Rosetta. Kota-kota ini hingga
sekarang masih menyisakan bangunan-bangunan megah pada masa kejayaan Mesir
Kuno.
Salah satunya adalah Piramid di Ginza yang begitu melegenda.
Pada akhirnya, cerita tentang peradaban Asia Afrika menjadi sebuah peradaban
yang melahirkan banyak peradaban-peradaban baru.
Peradaban Asia Afrika tidak lepas dari cerita
masa lalu yang dimiliki oleh sungai-sungai besar di dua benua itu. Daerah
sekitar Sungai Indus dan Gangga telah lama dikenal dengan kesuburan tanahnya.
Hal inilah yang menarik beberapa bangsa untuk
mendiami daerah tersebut, yaitu bangsa Dravida dan Arya (Indo German) sejak
sebelum 2000 SM. Melalui dua bangsa ini, lahirlah peradaban Hindu dan
Budha.
Kedua agama tersebut menjadi sumber inspirasi
munculnya beberapa kerajaan terkemuka. Salah satunya adalah Kerajaan Gupta yang
didirikan oleh Raja Candragupta I (320-330 M).
Ia menetap di Kota Ayodhia sebagai ibu kota
kerajaan dan mengambil lembah Sungai Gangga sebagai pusat pemerintahan.
Kerajaan menjadi sebuah sistem pemerintahan yang wajar di peradaban Asia
Afrika.
Sungai Indus dan Gangga menjadi bagian yang
takterpisahkan dari sejarah peradaban Asia Afrika. Sungai Indus sendiri
terletak di antara Cina dan India.
Tepatnya sebelah utara berbatasan dengan Cina
dan Gunung Himalaya. Bagian selatan berbatasan dengan Srilanka dan Samudera
Indonesia. Sebelah barat dengan Pakistan serta sebelah timur berbatasan dengan
Myanmar dan Bangladesh.
Sebagai salah satu tempat munculnya peradaban
tertua (awal) di dunia, khususnya di Asia, daratan (jazirah) India bagian utara
memang jadi “lahan subur”.
Setiap kota yang dilalui oleh Sungai Indus
(Shindu) dan Gangga dipadati penduduknya dengan tingkat kesejahteraan yang
terbilang tinggi. Kondisi ini yang memungkinkan munculnya peradaban tingkat
dunia di wilayah tersebut.
Peradaban Asia Afrika pun menajdi sebuah
peradaban yang sempurna. Pusat peradaban Asia Afrika di Lembah Sungai Indus dan
Gangga terletak di kota Mohenjodaro dan Harappa.
Dan penduduknya dikenal dengan sebutan Bangsa
Dravida. Peradaban masyarakat yang tinggal di Mohenjodaro dan Harappa ini sudah
terbilang sangat maju. Pembangunan dilakukan atas dasar perencanaan,
rumah-rumah sudah terbuat dari batu bata, sudah terdapat jalan raya yang bagus
dan saluran air yang juga bagus.
Sistem kasta atau strata sosial juga mulai
dikenal pada peradaban Asia Afrika
di Lembah sungai ini. Sistem kasta yang dikenal yaitu kasta Brahmana yang
berasal dari kaum pendeta, kasta Ksatria yang berasal dari kaum raja dan
tentara, kasta Waisya yang berasal dari kaum petani dan pengusaha, serta kasta
terakhir yaitu kasta Sudra yang berasal dari kaum buruh atau petani.
Peradaban Lembah Sungai Kuning
Peradaban Asia Afrika juga terjadi di kawasan Lembah Sungai
Kuning. Menurut catatan sejarah, peradaban Cina dimulai dari muara Sungai
Kuning (Hwang Ho).
Penduduknya disebut Chung Hwa (warga negara-negara tengah)
sehingga daerah itu dikenal dengan nama Chung Kuo (negara tengah).
Dimulai dari tempat ini, kebudayaan Cina berdiaspora atau
tumbuh kembang.
Di Lembah Sungai Kuning yang subur, pada 2500
SM, tumbuh peradaban manusia yang didominasi oleh bangsa Han. Bangsa tersebut merupakan
campuran ras Mongoloid dengan ras Kaukasoid.
Mengembangkan kebudayaan yang berbasiskan
peralatan dari perunggu. Sistem sosial juga telah tertata dengan baik walaupun
masyarakatnya belum mengenal aksara. Mereka adalah para pelaku peradaban Asia Afrika
yang juga takkalah terkenal.
Dari bangsa Han, peradaban Cina berkembang
hingga mencapai puncak kejayaan dengan munculnya dinasti-dinasti besar di Cina
hingga ratusan abad kemudian.
Dari bangsa Han ini jugalah, peradaban Asia
Afrika meninggalkan berbagai warisan bermanfaat bagi dunia, seperti sistem
pemerintahan, sistem pertanian dan perdagangan, aksara, kepercayaan, teknologi,
kalender, filsafat, dan sastra.
Peradaban Asia Afrika yang ada di sekitaran
Sungai Kuning ini “bermarkas” di daerah pegunungan Kwen Lun yang terletak di
Tibet. Kemudian meluas hingga pegunungan Cina Utara. Peradaban ini juga dekat
dengan Sungai Yang Tse Kiang yang hulunya terletak di Pegunungan Kwen Lun
tersebut.
Peradaban Lembah Sungai Eufrat dan Tigris
Peradaban Asia Afrika
memang berbicara tentang banyak peradaban yang terjadi di dua benua tersebut,
Asia dan Afrika. Takheran jika peradaban ini “melibatkan” banyak cerita
peradaban di dalamnya. Satu lagi peradaban yang menjadi “saksi” dari majunya
peradaban Asia Afrika adalah peradaban di Sungai Eufrat dan Tigris.
Sungai Eufrat dan
Tigris terletak di wilayah Mesopotamia (negara Irak sekarang). Mesopotamia
berasal dari kata mesos yang artinya
‘tengah’ dan potamos yang
artinya ‘sungai’. Kata ini diambil dari bahasa Yunani. Mesopotamia adalah
peradaban berbasis pertanian dengan sistem irigasi yang tertata rapi. Sebuah
peninggalan peradaban Asia Afrika yang luar biasa.
Sumeria dan Semit
tercatat sebagai bangsa yang pertama kali membangun peradabannya di lembah
Sungai Eufrat dan Tigris. Bangsa ini dikenal melahirkan banyak nabi dalam kitab
suci agama samawi (Yahudi, Nasrani, dan Islam). Tak heran jika banyak ahli
sejarah yang beranggapan bahwa kawasan Mesopotamia merupakan awal mula
kehidupan manusia beradab. Bahwa dari peradaban Asia Afrika inilah hadir
manusia-manusia pintar yang menjadi cikal bakal manusia lainnya.
Kegemilangan
Mesopotamia kemudian berlanjut dengan munculnya peradaban-peradaban besar yang
berkuasa hingga ratusan tahun. Yaitu, peradaban Sumeria, Akkadia, Babylonia, dan
Assyria. Keempat peradaban akbar ini banyak meninggalkan kebudayaan bagi dunia,
seperti sistem kepercayaan, hukum, ilmu pengetahuan, dan tulisan.
Peradaban-peradaban baru mulai muncul dari peradaban Asia Afrika ini.
Comments
Post a Comment