pusat-pusat peradaban kuno di asia dan pengaruhnya
Perkembangan Peradaban Kuno di Asia
1) Pusat Peradaban India
India merupakan suatu wilayah yang
besar dan luas yang terletak di sebelah selatan Benua Asia. India memiliki
kekayaan alam dan memiiliki nilai budaya yang tinggi, sehingga dikenal oleh
berbagai bangsa sejak beribu tahun yang lalu. Dalam perkembangan sejarah India
terdapat pusat-pusat peradaban yang tertua yaitu, Kebudayaan Lembah Sungai
Indus tahun 4000-3000 SM dan Kebudayaan Lembah Sungai Gangga tahun 1000 SM.
Kedua kebudayaan tersebut berpusat di lembah sungai yang subur.
Peradaban
Lembah Sungai Indus
A) Peninggalan Dravida
Berdasarkan penelitian yang
dilakukan para ahli arkeologi pada tahun 1921, 1922, 1933, 1942 berhasil
ditemukan sisa-sisa peninggalan-peninggalan berupa reruntuhan dua kota tua,
yaitu Mohenjodaro dan Harappa. Peninggalan tersebut merupakan sisa peninggalan
bangsa Dravida. Peradaban Mohenjodaro dan Harappa sudah sangat maju, terbukti
mereka sudah mampu membuat hal sebagai berikut:
1) Perencanaan tata kota yang
teratur
2) Jalan-jalan yang lurus dan
teratur
3) Saluran air untuk pengairan
dan pertanian
4) Mata uang dalam bentuk materai
dari tanah lia
B) Sistem Kepercayaan
Kepercayaan merupakan faktor yang
sangat penting bagi setiap masyarakat. Jenis kepercayaan yang dianut adalah
sebagai berikut
1) Pemujaan terhadap dewa
Masyarakat Lembah Sungai indus
menyembah para dewa dan dewi terutama Dewi Ibu yang terbuat dari tanah liat
2) Pemujaan terhadap hewan
Dikelompokkan menjadi 3, yaitu :
(1) Pemujaan terhadap hewan-hewan cerita yang
bentuknya setengah manusia setengah hewan
(2) Hewan yang dianggap sebagai penjaga kota(hewan
bertanduk)
(3) Hewan-hewan yang terdapat di alam(Gajah,
Singa,dll)
3) Pemujaan terhadap pohon,
api, petir, matahari, dan sungai besar
C) Sistem pemerintahan
Pemerintahan Lembah Sungai Indus
dipegang oleh Kepala Suku, kemudian berkembang menjadi sistem pemerintahan
desa. Pemukiman makin padat sehingga membentuk pemerintahan kota. Peraturan
tentang tata kota dipatuhi oleh penduduknya dengan baik.
D) Tatanan Sosial Ekonomi
Masyarakat di Mohenjodaro merupakan
masyarakat kota dan penduduknya terdiri dari empat tipe rasial, yaitu sebagai
berikut :
1) Proto Australoid
2) Mediterania
3) Musyalah
4) Alpionid
Adapun penggolongan masyarakat terdiri atas sebagai berikut
:
1) Penggolongan terpelajar
2) Golongan prajurit
3) Golongan pedagang dan
seniman
4) Golongan pekerja keras atau
pelayan
E) Sistem Pertanian dan Pengairan
Masyarakat Lembah Sungai Indus
adalah petani dengan tanaman pokoknya gandum dan kapas. Untuk meningkatkan
hasil pertanian maka dibuatlah saluran irigasi dan pembangunan daerah-daerah
pertanian yang menunjukan bahwa masyarakat Lembah Sungai Indus telah memiliki
tingkat peradaban yang tinggi. Hasil pertanian yang terutama adalah padi,
gandum, gula jelai, kapas, dan teh.
F) Peninggalan Kebudayaan
Dari hasil penggalian di Kota Harappa ditemukan beberapa
arca yang masih sempurna bentuknya dan dua buah torso (arca yang telah hilang
kepalanya) dan juga alat-alat rumah tangga dan senjata. Salah satu torso
mula-mula bertangan empat dan berkepala tiga, berdiri diatas kaki kanan dengan
kaki kiri terangkat (patung ini mirip dengan patung Syiwa Nataraya dari Zaman
Kerajaan Cola, India Selatan)
G) Teknologi
Mereka telah mampu membuat
barang-barang yang terbuat dari emas dan perak, alat-alat rumah tangga, alat-alat
pertanian, kain dari kapas, serta bangunan-bangunan. Kemampuan ini dapat
diketahui melalui peninggalan-peninggalan budaya yang ditemukan, seperti
bangunan kota Mohenjodaro dan Harappa, berbagai macam patung, perhiasan emas
perak, dan berbagai macam materai dengan lukisannya yang bermutu tinggi. Juga
ditemukan alat seperti tombak, pedang, dan anak panah. Di samping itu,
ditemukan juga alat-alat peninggalan budaya berupa barang-barang dari tanah
liat, terutama peralatan rumah tangga.
Peradaban
Lembah Sungai Gangga
A) Pusat Peradaban
Peradaban lembah sungai Gangga
terletak antara pegunungan Himalaya dan pegunungan Windya-Kedna. Sungai Gangga
bermata air di pegunungan Himalaya dan mengalir melalui kota-kota besar seperti
Delhi, Agra, Allahabad, Patna, Benares, melalui wilayah Bangladesh dan
bermuara di teluk Benggala. Pendukung peradaban ini adalah bangsa Arya yang
termasuk bangsa Indo German. Mereka datang dari daerah Kaukasus. Mereka masuk
ke India Utara pada abad ke- 16 SM. Bangsa ini selalu mengembara untuk
menggembalakan ternaknya. Tetapi setelah berhasil mengalahkan Bangsa Dravisa di
Lembah Sungai Shindu dan menguasai daerah yang subur, mereka akhirnya bercocok
tanam dan hidup menetap. Selanjutnya mereka menempati Lembah Sungai Gangga dan
terus mengembangkan kebudayaannya. Pada dasarnya peradaban dan kehidupan bangsa
Hindu telah tercantum dalam Kitab Suci Weda ( Weda berarti pengetahuan), juga
dalam kitab Brahmana dari Upanisad. Ketiga kitab itu menjadi dasar kehidupan
orang-orang Hindu. Kitab suci Weda merupakan kumpulan dari hasil pemikiran para
pendeta (Resi). Pemikiran-pemikiran para pendeta (Resi) itu dibukukan oleh Resi
Wiyasa. Empat bagian Kitab Weda terbagi atas :
1) Reg Weda : Syair-syair
pujian terhadap dewa-dewi
2) Sama Weda : Syair-syair
pujian yang dinyanyikan saat upacara agama
3) Yajur weda : Syair atau doa
pengantar sesaji untuk para dewa
4) Atharwa dewa : Syair-syair
yang berisi mantra yang dipergunakan untuk
Ilmu gaib, sihir, dan berbagai ilmu magis.
Keempat buku itu ditulis pada tahun 550 SM dalam Bahasa
Sansakerta. Sungai
Gangga dianggap keramat dan suci oleh Umat Hindu. Menurut
kepercayaan umat
Hindu India, ‘’Air Sungai Gangga’’ dapat menyucikan diri
manusia dan menghapus
segala dosa. Kepercayaan bangsa Hindu bersifat politheisme
(memuja banyak dewa)
Bangsa Hindu memiliki tiga dewa utama atau yang disebut
dengan Trimurti, yaitu :
1) Dewa Brahmana : sebagai
dewa pencipta
2) Dewa Wisnu : sebagai dewa
pelindung
3) Dewa Waisya : sebagai dewa
perusak (pembinasa)
Adapun dewa-dewa yang lain, yaitu :
1) Dewi Saraswati : dewi
pengetahuan dan kebijaksanaan
2) Dewi Laksmi : dewi
kecantikan dan kebahagiaan
Agama Buddha muncul sebagai bentuk
reaksi beberapa golongan atas ajaran kaum Brahmana dan juga adanya sistem kasta
yang membedakan manusia atas beberapa golongan. Sebagai pelopor agama Buddha
adalah Sidharta Gautama putra Raja Sudhodana dari Kerajaan Kapilawastu. Ajaran
agama Buddha termuat dalam kitab suci Tripitaka yang berarti tiga ranjang, yaitu
:
1) Vinanya Pitaka berisi
ajaran dan khotbah sang Buddha
2) Sutranata Pitaka berisi
keterangan dan percakapan Buddha
3) Abidharma Pitaka
berisi keterangan tentang tata tertib yang harus dilaksanakan penganut Buddha.
Tempat-tempat suci bagi penganut Buddha, antara lain sebagai
berikut :
1) Kapilawastu (Taman Lumbini)
adalah tempat kelahiran Sang Buddha
2) Bodhgaya adalah tempat
Sidharta menerima penerangan agung (Wahyu)
3) Benares (Taman Rusa) adalah
tempat pertama kali Sidharta menyampaikan ajarannya.
4) Kucinagara adalah tempat
sang Buddha wafat.
B) Pemerintahan
Perkembangan sistem pemerintahan di
Lembah Sungai Gangga merupakan kelanjutan dari sistem pemerintahan masyarakat
di daerah Lembah Sungai Sindhu. Sejak runtuhnya Kerajaan Maurya, keadaan
menjadi kacau akibat terjadi peperangan antara kerajaan-kerajaan kecil
yang ingin berkuasa. Keadaan ini baru dapat diamankan kembali setelah munculnya
Kerajaan Gupta yang didirikan oleh Raja Candragupta I (320-330 M) dengan
pusatnya di Lembah Sungai Gangga.
C) Bentuk Kebudayaan Lembah Sungai Gangga
Perkembangan kebudayaan masyarakat
Lembah sungai Gangga mengalami banyak kemajuan pada bidang kesenian.
Kesusasteraan, seni pahat dan seni patung berkembang pesat. Kuil-kuil yang
indah dari Syanta dibangun. Daerah-daerah yang diduduki oleh bangsa Indo-Arya
sering disebut dengan Arya Varta (Negeri Bangsa Arya) atau Hindustan (Tanah
milik bangsa Hindu). Bangsa Dravida mengungsi ke daerah selatan, kebudayaannya
kemudian dikenal dengan nama kebudayaan Dravida.
Pusat
Peradaban Cina
Cina merupakan sebuah negara di
Asia Timur. Peradaban Cino Kuno dimulai dari kehidupan di Sungai Kuning. Sungai
Kuning merupakan wilayah subur yang dijadikan area bercocok tanam. Tidak heran
jika peradaban Cino Kuno disebut-sebut dimulai dari wilayah ini.
Perabadan
Lembah Sungai Kuning
Sejarah kebudayaan Cina Kuno
terdapat di Lembah Sungai Kuning (Huang Ho). Daerah tersebut merupakan daerah
yang subur. Kebudayaan Cina kuno identik dengan nama Dinasti Syang dan
kebudayaan Syang diperkirakan pada tahun 1796 SM sampai dengan tahun 1122 SM.
Sungai Huang Ho disebut juga Sungai Kuning atau Sungai Malapetaka karena
wilayah ini sering dilanda banjir dan sering mendapatkan serangan dari suku
Bar-Bar. Dalam menghadapi tantangan-tantangan tersebut, maka pada masa Dinasti
Chin (masa Kaisar Chin Shih Huang Ti) membangun tembok Cina.
A) Kepercayaan dan Filsafat
a) Kepercayaan
Masyarakat Cina memuja banyak dewa
dan memuja leluhur. Dewa yang utama adalah Syang Ti atau yang dikenal sebagai
Dewa Langit. Pemujaan leluhur dikerjakan dengan sungguh-sungguh terutama oleh
anak laki-laki. Dewa-dewa yang sering mendapatkan pemujaan adalah Feng Jio
(Dewa Angin), Lei Shin (Dewa Topan) yang digambarkan sebagai naga besar, dan
Tai Shan atau empat dewa yang menguasai Bukit Suci.
b) Filsafat
Pujangga dari Zaman Dinasti Chou adalah sebagai berikut :
1) Kung Fu Tse
Mengajarkan adat istiadat (Li) melalui raja-raja kuno
2) Meng Tse
Menurut Meng Tse, rakyatlah yang terpenting dalam suatu
negara
3) Lao Tse
Supaya dunia tertib selamanya, siapapun harus mengerjakan Wu
Wei (tidak melakukan apa-apa)
4) Chuang Tse (murid Lao Tse)
Ia adalah seorang penulis filsafat yang pandai jenaka, dan
tajam tulisannya.
B) Pemerintahan
1) Kekuasaan raja-raja Chou
(1000-300 SM)
Setelah kekuasaan raja Syang
lenyap, kemudian diganti oleh Dinasti Chou. Dibawah pemerintahannya Cina
berbentuk pemerintahan feodal.
2) Kekuasaan Dinasti Chin
(221-202 SM)
Pendiri Dinasti Chin adalah Skih Huang
Ti yang berhasil mempersatukan seluruh Wilayah Cina. Huang Ti berarti kaisar
atau kaisar kuning. Pada asa pemerintahannya, Cina dibagi dalam 36 Provinsi.
Kepala provinsi dan distrik langsung bertanggung jawab pada kaisar.
3) Kekuasaan Dinasti Han (202
SM – 221 SM)
Liu Pang sebagai pendiri Dinasti
Han yang berhasil mengambil alih kekuasaan Dinasti Chin. Sistem pemerintahan
Dinasti Han melanjutkan sistem pemerintahan Dinasti Chin. Kaisar terbesar dan
termahsyur pada masa Dinasti Han adalah kaisar Han Wu Ti.
C) Sistem Pertanian
Daerah di sekitar Sungai Huang Ho
merupakan daerah pertanian yang subur. Mata pencaharian masyarakat Cina adalah
bercocok tanam.
D) Aksara
Bahasa yang dipergunakan masyarakat
Cina di berbagai wilayah berbeda-beda. Tulisan Cina berupa huruf Piktograf,
yaitu huruf yang berupa gambar dengan masing-masing mempunyai arti berbeda.
Untuk memupuk rasa persatuan dan persaudaraan maka pada abad ke-20 dikembangkan
pemakaian bahasa persatuan yang disebut Kuo Yu.
E) Teknologi
Di Cina terdapat bangunan monumental dan kolosal, yaitu
tembok raksasa Cina.
F) Astronomi
Masyarakat Cina sudah memiliki
banyak ahli yang mempelajari ilmu astronomi (ilmu perbintangan) sehingga muncul
sistem penanggalan. Sistem astronomi menjadi dasar segala aktifitas yang hendak
dilakukan oleh masyarakat Cina. Misalnya dalam sistem pertanian, pelayaran, dan
usaha untuk mengenal musim.
B. Pengaruh Peradaban Kuno
di Asia
Peradaban Kuno di Asia membawa
pengaruh yang sangat besar dalam kehidupan masyarakat terutama di India dan
Cina. Pengaruh-pengaruh tersebut antara lain :
a) Peradaban Lembah Sungai
Indus
– Pengaruh pada bidang Peninggalan Kebudayaan :
Dari hasil penggalian di Kota
Harappa, ditemukan beberapa arca dan torso beserta alat-alat rumah tangga dan
senjata. Penemuan ini menunjukan bahwa peralatan rumah tangga dan senjata telah
terbuat dari benda-benda logam seperti perunggu. Penemuan ini menunjukan bahwa
masyarakat Lembah Sungai Indus telah mengenal teknik perundagian. Pengetahuan
ini tidak dikenal oleh sembarang orang sehingga untuk mendapatkan benda-benda
tersebut harus memesan kepada ahli perundagian (Tukang undagi)
–
Pengaruh pada bidang Teknologi :
Masyarakat Lembah Sungai Indus
sudah memiliki teknologi yang tinggi. Mereka sudah mendirikan tata bangunan,
mereka pandai membuat alat-alat rumah tangga dan perhiasan yang terbuat dari
perak, tembaga dan perunggu. Selain itu mereka sudah mengenal timbangan dan
anak timbangan. Hasil seni pahat dan seni patung sudah tinggi terbuat dari batu
marmer dan mereka sudah mengenal tulisan yang berbentuk gambar.
b) Peradaban Lembah Sungai
Kuning
–
Pengaruh pada bidang Pemerintahan
Kekuasaan raja Chou (1000-300 SM).
Setelah kekuasaan raja Syang lenyap kemudian diganti oleh Dinasti Chou. Dibawah
pemerintahannya Cina berbentuk pemerintahan feodal.
–
Pengaruh pada bidang Teknologi
Di Cina terdapat bangunan monumental dan kolosal, yaitu
tembok raksasa Cina
–
Pengaruh pada bidang Astronomi
Masyarakat Cina sudah memiliki
banyak ahli yang mempelajari ilmu astronomi (ilmu perbintangan) sehingga muncul
sistem penanggalan. Sistem astronomi menjadi dasar segala aktifitas yang hendak
dilakukan oleh masyarakat Cina. Misalnya dalam sistem pertanian, pelayaran, dan
usaha untuk mengenal musim.
C. Peninggalan
Peradaban Kuno di Asia
Peradaban Kuno di Asia meninggalkan
banyak peninggalan-peninggalan bersejarah yang sangat penting, diantaranya :
a) Peradaban Lembah Sungai
Indus
–
Peninggalan Dravida
Berdasarkan penelitian yang
dilakukan para ahli arkeologi pada tahun 1921, 1922, 1932, dan 1942 berhasil
menemukan sisa-sisa peninggalan berupa reruntuhan dua kota tua, yaitu
Mohenjodaro dan Harappa.
Peninggalan tersebut merupakan sisa peninggalan Bangsa
Dravida.
– Peninggalan
Kebudayaan
Dari hasil penggalian di Kota
Harappa ditemukan beberapa arca yang masih sempurna bentuknya dan dua buah
torso (arca yang telah hilang kepalanya). Salah satu torso mula-mula bertangan
empat dan berkepala tiga, berdiri atas kaki kanan dengan kaki kiri terangkat
(patung ini mirip dengan patung Syiwa Nataraya dari Zaman kerajaan Cola, India
Selatan) beserta ditemukan juga alat-alat rumah tangga dan senjata yang terbuat
dari logam seperti perunggu.
b) Peradaban Lembah Sungai
Kuning
–
Teknologi
Di Cina terdapat bangunan
monumental dan kolosal yang sangat bersejarah dan merupakan ico dari negara
Cina tersebut. Bangunan monumental itu yang tidak lain adalah tembok raksasa
Cina yang sangat kokoh dan terkenal. Tembok besar Cina ini dulunya merupakan
benteng pertahanan. Kini, Tembok Besar Cina tersebut menjadi salah satu
keajaiban dunia.
Comments
Post a Comment