MAKALAH DINAMIKA PENDUDUK


DINAMIKA PENDUDUK


O
L
E
H



NAMA      
KELAS    

















MADRASAH ALIYAH NEGERI 1
PADANGSIDIMPUAN
T.A 2019/2020


KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya penulis tidak akan sanggup untuk menyelesaikan laporan ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-natikan syafa’atnya di akhirat nanti.
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan pembuatan laporan dengan judul “DINAMIKA PENDUDUK”.
Penulis tentu menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekuraegan di dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk laporan ini, supaya laporan ini nantinya dapat menjadi laporan yang lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada laporan ini penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya. Demikian, semoga laporan ini dapat bermanfaat. Terima kasih.


Padangsidimpuan,      November 2019


Penulis










DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................... 2
DAFTAR ISI.......................................................................................................... 3

BAB I PENDAHULUAN..................................................................................... 4
1.1. Latar Belakang.................................................................................................. 4
1.2. Rumusan Masalah ............................................................................................ 5
1.3. Tujuan .............................................................................................................. 5

BAB II PEMBAHASAN....................................................................................... 6
2.1. Konsep Kependudukan.................................................................................... 6
2.2. Dinamika Kependudukan................................................................................. 6
2.3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kependudukan........................................ 9
2.4. Dampak Positif dan Negatif Dinamika Penduduk......................................... 13
2.5. Transmigrasi.................................................................................................... 15

BAB III  PENUTUP............................................................................................ 18
3.1. Kesimpulan..................................................................................................... 18
3.2. Saran............................................................................................................... 18

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................... 19











BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
            Salah satu bagian dalam desain penelitian adalah menentukan populasi dan sampel penelitian. Dalam makalah ini akan membahas mengenai populasi. Sedikit pengertian dari populasi yaitu dalam Kamus Bahasa Indonesia populasi dapat berarti sekelompok orang, benda atau hal yang menjadi sumber pengambilan sampel; sekumpulan yang menjadi syarat tertentu yang berkaitan dengan masalah penelitian. Dan menurut Sugiyono, populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari obyek atau subyek yang menjadi kuantitas dan karasteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti.
            Sehingga populasi dalam statistika tidak terbatas pada sekelompok orang, tetapi juga binatang atau apa saja yang menjadi perhatian kita. Misalnya populasi bank swasta di Indonesia, tanaman, rumah, alat-alat perkantoran, dan jenis pekerjaan.Indonesia merupakan negara yang memiliki jumlah penduduk yang banyak. Dapat dilihat dari hasil sensus penduduk yang semmakin tahun semakin meningkat. Dalam pengetahuan tentang kependudukan dikenal sebagai istilah karakteristik penduduk yang berpengaruh penting terhadap proses demografi dan tingkah laku sosial ekonomi penduduk.
Dibandingkan dengan negara-negara yang sedang berkembang lainnya, Indonesia menempati urutan ketiga dalam jumlah penduduk setelah Cina dan India. Indonesia merupakan negara yang sedang membangun dengan disertai masalah kependudukan yang sangat serius, yaitu jumlah penduduk yang sangat besar disertai dengan tingkat pertumbuhan yang relatif tinggi dan persebaran penduduk yang tidak merata. Jumlah penduduk bukan hanya merupakan modal, tetapi juga merupakan beban dalam pembangunan.Pertumbuhan penduduk yang meningkat berkaitan dengan kemiskinan dan kesejahteraan masyarakat. Pengetahuan tentang aspek-aspek dan komponen demografi seperti fertilitas, mortalitas, morbiditas, migrasi, ketenagakerjaan, perkawinan dan aspek keluarga dan rumah tangga akan membantu para penentu kebijakan dan perencana program untuk dapat mengembangkan program pembangunan kependudukan dan peningkatan kesejahteraan yang tepat pada sasaran.
Masalah utama yang dihadapi di bidang kependudukan di Indonesia adalah masih tingginya pertumbuhan penduduk dan kurang seimbangnya penyebaran dan struktur umur penduduk. Progran kependudukan dan keluarga berencana bertujuan turut serta menciptakan kesejahteraan ekonomi dan sosial bagi seluruh masyarakat melalui usaha-usaha perencanaan dan pengendalian penduduk. Dengan demikian diharapkan tercapai keseimbangan yang baik antara jumlah dan kecepatan pertambahan penduduk dengan perkembangan produksi dan jasa.

1.2 Rumusan Masalah
a.       Apa pengertian kependudukn?
b.      Apa saja macam-macam populasi dan kependudukn?
c.      Bagaimana cara menghitung populasi?
d.      Dampak positif dan negatif dinamika penduduk?
e.      Apa yang dimaksud dengan mobilisasi?
d.     Apa saja macam-macam transmigrasi ?

1.3 Tujuan
a.       Memahami Konsep Kependudukan
b.      Memahami Dinamika Kependudukan
c.      Memahami cara menghitung populasi
d.      Memahami dampak dinamika penduduk
e.      Memahami maksud mobilisasi
d.     Memahami macam-macam transmigrasi














BAB II
PEMBAHASAN

2.1  Konsep Kependudukan                    
Penduduk menurut UU.RI.No. 10 tahun 1992 yaitu orang dalam matranya sebagai pribadi, anggota keluarga,anggota masyarakat, warganegara dan himpunan kuantitas yang bertempat tinggal di suatu tempat dalam batas wilayah Negara pada waktu tertentu.
Penduduk adalah semua orang yang mendiami suatu daerah dalam suatu waktu / jangka waktu tertentu. Penduduk dipelajari oleh ilmu kependudukan, fokus perhatian demografi adalah perubahan beserta komposisi dan distribusi pendukung.
Sering pula demografi didefinisikan sebagai suatu studi kuantitatif dari suatu proses demografi yaitu fertilitas, mortalitas, perkawinan, migrasi dan mobilitas sosial. Kelima proses ini terjadi secara terus menerus dan menentukan besar, komposisi dan distribusi penduduk yang bersangkutan. Perubahan-perubahan kependudukan dan faktor-faktor yang mempengaruhinya dipelajari dalam dinamika kependudukan (population dunamics). Studi ini mempelajari sejarah penduduk, teori-teori mengenai penduduk dan kebijaksanaan penduduk.

2.2 Dinamika Kependudukan
1.      Pengertian Dinamika Kependudukan
            Dinamika kependudukan adalah perubahan penduduk. Perubahan tersebut selalu terjadi dan dalam Undang-Undang No. 10 tahun 1992 Tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga Sejahtera disebut sebagai perkembangan kependudukan. Perkembangan kependudukan terjadi akibat adanya perubahan yang terjadi maupun karena perilaku yang terkait dengan upaya memenuhi kebutuhannya. Perubahan alami tersebut adalah karena kematian dan kelahiran. Sedangkan yang terkait dengan upaya pemenuhan kebutuhan adalah migrasi atau perpindahan tempat tinggal.
       Yang diperlukan dalam pengukuran dinamika kependudukan adalah :
     1.    Indikator
            Indikator diperlukan untuk mengetahui dan mempelajari dengan tepa berbagai keadaan atau perubahan yang terjadi pada penduduk disuatu negara. Indikator dalam demografi tersiri dari beberapa hal, yaitu :
Jumlah penduduk
Komposisi penduduk menurut jenis kelamin, umur, suku, bangsa, pendidikan, agama, pekerjaan, dan lain-lain.
     2.    Parameter
Ukuran atau satuan yang memberikan penilaian kuantitatif. Dikenal 2 macam pengukuran, yaitu angka absolut dan angka relatif.
Dinamika kependudukan menjelaskan bahwa disamping jumlah absolutnya yang tetap tinggi, persoalan kependudukan di indonesia meliputi persebaran serta kualitas penduduk dipandang darru sudut sumber daya manusia secara keseluruhan.
Manfaat dari memahami dinamika penduduk adalah :
     1.    Mengetahui jumlah penduduk pada suatu waktu dan wilayah tertentu
     2.    Memahami perkembangan dari keadaan dahulu, sekarang dan perkiraan yang akan datang.
     3.    Mempelajari hubungan sebab akibat keadan penduduk dengan aspek kehidupan lain  misalnya ekonomi, pendidikan, sosial, kesehatan dan lain-lain.
     4.    Merancanng antisipasi mengahadapi perkembangan kependudukan yang erjadi baik hal yang menguntungkan maupun merugikan.
                
2.      Unsur-Unsur Kependudukan
            Komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin dapat ditampilkan dalam bentuk grafik yang disebut piramida penduduk.
a. Bentuk-bentuk Piramida Penduduk
Bentuk piramida penduduk dibadakan menjadi tiga macam yaitu :
1.
Bentuk Limas (Expansive), menunjukkan jumlah penduduk usia muda lebih banyak dari pada usia dewasa maupun tua, sehingga pertumbuhan penduduk sangat tinggi, contohnya: Indonesia, Filipina, Mesir, Nigeria, Brazil.
2.
Bentuk Granat (Stationer), menunjukkan jumlah usia muda hampir sama dengan usia dewasa, sehingga pertumbuhan penduduk kecil sekali, contohnya: Amerika Serikat, Belanda, Norwegia, Finlandia.
3.
Bentuk Batu Nisan (Constructive), menunjukkan jumlah penduduk usia tua lebih besar dari pada usia muda, jumlah penduduk mengalami penurunan, contohnya: negara-negara yang baru dilanda perang.



      3.   Pertumbuhan Penduduk
            Pertumbuhan penduduk adalah perubahan populasi sewaktu-waktu, dan dapat dihitung sebagai perubahan dalam jumlah individu dalam sebuah populasi menggunakan "per waktu unit" untuk pengukuran. Sebutan pertumbuhan penduduk merujuk pada semua spesies, tapi selalu mengarah pada manusia, dan sering digunakan secara informal untuk sebutan demografi nilai pertumbuhan penduduk, dan digunakan untuk merujuk pada pertumbuhan penduduk dunia.
·         Nilai pertumbuhan penduduk
            Dalam demografi dan ekologi, nilai pertumbuhan penduduk (NPP) adalah nilai kecil dimana jumlah individu dalam sebuah populasi meningkat. NPP hanya merujuk pada perubahan populasi pada periode waktu unit, sering diartikan sebagai persentase jumlah individu dalam populasi ketika dimulainya periode. Ini dapat dituliskan dalam rumus:
            Cara yang paling umum untuk menghitung pertumbuhan penduduk adalah rasio, bukan nilai. Perubahan populasi pada periode waktu unit dihitung sebagai persentase populasi ketika dimulainya periode. Yang merupakan:
            4.   Jenis Pertumbuhan Penduduk
      1.   Pertumbuhan Penduduk Alami
                  Pertumbuhan penduduk alami merupakan pertumbuhan penduduk yang diperoleh dari selisih antara kelahiran dan kematian. Untuk dapat mengitung pertumbuhan penduduk alami dapat diketahui dengan menggunakan rumus: 
P = L - M 
Keterangan:
P  = pertumbuhan penduduk
L  = jumlah kelahiran
M = jumlah kematian
Kriteria yang digunakan untuk mengukur tinggi rendahnya angka kelahiran dan kematian adalah sebagai berikut :
      a.   Penggolongan angka kelahiran:
Ø  angka kelahiran rendah, jika angka kelahiran kurang dari 30;
Ø  angka kelahiran sedang, jika angka kelahiran antara 30-40;
Ø  angka kelahiran tinggi, jika angka kelahiran lebih dari 40.
      b.   Penggolongan angka kematian:
Ø  angka kematian rendah, jika angka kematian kurang dari 10;
Ø  angka kematian sedang, jika angka kematian antara 10-20;
Ø  angka kematian tinggi, jika angka kematian lebih xdari 20.
      2.   Pertumbuhan Pendududuk Migrasi
Pertumbuhan penduduk migrasi adalah pertumbuhan penduduk yang disebabkan oleh perbedaan antara jumlah migrasi masuk (imigrasi) dan migrasi keluar (emigrasi). Jumlah imigrasi yang melebihi jumlah emigrasi akan menambah jumlah penduduk di negara yang bersangkutan. Sebaliknya, jika emigrasi lebih besar dari imigrasi, jumlah penduduknya akan mengalami penurunan. Adapun rumus pertumbuhan penduduk migrasi adalah:
PM= I - E
Keterangan:
PM = total penduduk migrasi
I      = Jumlah Imigrasi
E     = Jumlah Emigrasi
Setelah diketahui pertumbuhan secara alami dan pertumbuhan penduduk migrasi maka selanjutnya akan diketahui pertumbuhan penduduk total. Pertumbuhan penduduk total adalah pertumbuhan penduduk yang dihitung secara keseluruhan. Rumus pertumbuhan penduduk total adalah :
 Pt = (L-M) + (I-E)
Keterangan :
P  = Pertumbuhan penduduk total      
L  = Jumlah kelahiran
M = Jumlah Kematian
I  = Jumlah Imigrasi
E  = jumlah Emigrasi
Klasifikasi pertumbuhan penduduk yang digunakan adalah:
       a.     Pertumbuhan penduduk rendah, jika berada pada kisaran 0 –1 %
       b.     Pertumbuhan penduduk sedang, jika berada pada kisaran 1– 2 %
       c.      Pertumbuhan penduduk tinggi, jika di atas 2 %

2.3 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kependudukan
1. ANGKA KELAHIRAN ( FERTILITAS )
Fertilitas dalam pengertian demografi adalah kemampuan seorang wanita secara riil untuk melahirkan yang diwujudkan dalam jumlah bayi yang senyatanya dilahirkan.t tinggi rendahnya kelahiran erat hubungannya dan tergantung pada struktur umur, banyaknya kelahiran, banyaknya perkawinan, penggunaan alat kontrasepsi, aborsi, tingkat pendidikan, status pekerjaan, serta pembangunan.
Beberapa fertilitas yang sering digunakan adalah:
      1.      Angka kelahiran kasar (Crude Birth Rate)
Angka kelahiran kasar adalah angka yang mrnunjukkan jumlah kelahiran pertahun    di satu tempat per seribu penduduk.
CBR dapat dihitung dengan rumus berikut ini.
CBR =  L /P x 1.000
Keterangan:
           CBR = Crude birth Rate ( angka kelahiran kasar )
          L   =  jumlah kelahiran selama 1 tahun
            P   =  jumlah penduduk pada pertengahan tahun
          1.000 = konstanta
Kriteria angka kelahiran kasar (CBR) dibedakan menjadi tiga macam.
ü  Cbr <20, termasuk kriteria rendah
ü  Cbr antara 20-30,  termasuk kriteria sedang
ü  Cbr >30, termasuk kriteria tinggi

      2.      Angka kelahiran khusus (Age Specific Birth Rate / ASBR)
Angka kelahiran khusus yaitu angka yang menunjukkan banyaknya kelahiran bayi setiap 1.000 penduduk wanita pada kelompok umur tertentu. Asbr dapat dihitung dengan rumus berikut ini.
ASBR = L/ Px 1.000
Keterangan :
             ASBR = angka kelahiran khusus
           L = jumlah kelahiran dari wanita pada kelompok umur tertentu
             Pi = jumlah penduduk wanita umur tertentu pada pertengahan tahun
            1.000 = konstanta

      3.      Angka kelahiran umum  (General fertility Rate / GFR)
Angka kalahiran umum yaitu angka yang menunjukkan banyaknya kelahiran setian 1.000wanita yang berusia 15-49 tahun dalam satu tahun. GFR dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut ini.
GFR = L / W(15-49) x 1.000
Keterangan :
      GFR = angka kelahiran umum
        L = jumlah kelahiran selama satu tahun
       W(15-49) = jumlah penduduk wanita umur 15-49 tahun pada pertengahan tahun
        1.000 = konstanta besar kecilnya angka kelahiran (natalitas) dipengaruhi oleh beberapa faktor

2.  ANGKA KEMATIAN ( MORTALITAS )
Angka kematian dibedakan menjadi tiga macam yaitu angka kematian kasar, angka kematian khusus, dan angka kematian bayi.
      1.      Angka kematian kasar ( Crude Death Rate / CDR )
Angka kematian kasar yaitu angka yang menunjukkan banyaknya kematian setiap 1.000 penduduk dalam waktu satu tahun. CBR dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut ini.
CDR = M /P x 1.000
Keterangan :
      CDR = angka kematian kasar
      M = jumlah kematian selama satu tahun
        P = jumlah penduduk pertengahan tahun
      1.000 = konstanta
            Kriteria angka kematian kasar (CDR) dibedakan menjadi tiga macam:
          CDR <10, termasuk kriteria rendah
          CDR antara 10-20, termasuk kriteria sedang
          CDR >20, termasuk kriteria tinggi

     2.      Angka kematian khusus ( Age Specific Death Rate / ASDR )
Angka kematian khusus yaitu angka yang menunjukkan banyaknya kematian setiap 1.000 penduduk pada golongan umur tertentu dalam waktu satu tahun. ASDR dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut ini.
ASDR = M/ Px 1.000
Keterangan :
      ASDR = angka kematian khusus
      Mi = jumlah kematian pada kelompok umur tertentu
      Pi = jumlah penduduk pada kelompok tertentu
      1.000 = konstanta

     3.      Angka kematian bayi ( Infant Mortality Rate / IMR )
Angka kematian bayi yaitu angka yang menunjukkan banyaknya kematian bayi (anak yang umurnya di bawah satu tahun ) setiap 1.000 kelahiranbayi hidup dalam satu tahun. IMR dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut ini.
IMR =  (Db / Pb ) x 1000
Keterangan :
      IMR = angka kematian bayi
      Db = jumlah kematian bayi sebelum umur satu tahun
      Pb = jumlah kelahiran hidup dalam waktu yang sama
      1.000 = konstanta
            Kriteria angka kematian bayi dibedakan menjadi berikut ini:
Ø  IMR <35, termasuk kriteria rendah
Ø  IMR antara 35-75, termasuk kriteria sedang
Ø  IMS antara 75-125, termasuk kriteria tinggi
Ø  IMR >125, termasuk kriteria sangat tinggi
Tinggi rendahnya angka kematian penduduk dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu faktor pendukung dan faktor penghambat
                  a.       Faktor pendorong kematian ( promortalitas )
     1.  Adanya wabah penyakit seperti demam berdarah, flu burung dan sebagainya
     2.   Adanya bencana alam seperti gempa bumi, tsunami, banjir, dan sebagainya
     3.   Kesehatan serta pemenuhan gizi penduduk yang rendah
     4.   Adanya peperangan , kecelakaan, dan sebagainya
     5.   Tingkat pencermaran yang tinggi sehingga lingkungan tidak sehat
                  b.      Faktor penghambat kematian ( antimortalitas )
o   Tingkat kesehatan dan pemenuhan gizi masyarakat yang sudah baik
o   Negara dalam keadaan aman dan tidak terjadi peperangan
o   Adanya kemajuan iptek di bidang kedokteran sehingga berbagai mecam penyakit       dapat diobati
o   Adanya pemahaman agama yang kuat oleh masyarakat sehingga tidak melakukantindakan bunuh diri  atau membunuh orang lain, karena ajaran agama melarang hal tersebut

     3.   MIGRASI
Migrasi merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi angka pertumbuhan penduduk. Migrasi adalah perpindahan penduduk. Orang dikatakan teleh melakukan migrasi apabila orang tersebut telah melewati batas administrasi wilayah lain.
Jenis-jenis migrasi:
     a.    Transmigrasi (perpindahan dari satu daerah(pulau) untuk menetap ke daerah lain di dalam wilayah Republik Indonesia)
     b.    Urbanisasi (perpindahan penduduk dari desa ke kota besar )
     c.    Emigrasi yaitu perpindahan penduduk dari dalam negeri kemudian menetap di luar negeri
     d.   Imigrasi  yaitu perpindahan penduduk dari luar negeri kemudian menetap di dalam negeri
     e.    Re-emigrasi ( kembali ke tempat asal )
v  Migrasi keluar adalah keluarnya penduduk dari suatu wilayah menuju wilayah lain dan bertujuan untuk menetap di wilayah yang di datangi
v  Migrasi masuk adalah masuknya penduduk dari wilayah lain ke suatu wilayah dengan tujuan menetap di wilayah tujuan.
            Migrasi keluar adalah orang yang melakukan migrasi ditinjau dari daerah asalnya , sedangkan migrasi masuk adalah orang yang melakukan migrasi ditinjau dari daerah tujuannya.
            Migran menurut dimensi waktu adalah orang yang berpindah ke tempat lain dengan tujuan untuk menetap dalam waktu 6 bulan atau lebih. Terdapat beberapa kriteria migran diantaranya:
      a.       Migran seumur hidup ( life time migrant )
      b.      Migrant risen (recent migrant )
      c.       Migran total (total migrant )

2.4 Dampak Positif dan Negatif Dinamika Penduduk
Dampak Positif Dinamika penduduk
Secara umum, pertumbuhan penduduk membawa dampak positif dan negatif bagi manusia. Beberapa dampak positifnya antara lain sebagai berikut.
1. Tersedianya tenaga kerja untuk meningkatkan produksi dalam memenuhi kebutuhan yang terus meningkat.

2. Bertambahnya kebutuhan akan pangan, sandang, dan papan sehingga berkembang jumlah dan jenis usaha lokal.
3. Meningkatnya investasi atau penanaman modal karena makin banyak
kebutuhan manusia.
4. Meningkatnya inovasi karena penduduk dipaksa untuk memenuhi kebutuhannya. Misalnya, agar produktivitas lahan pertaniannya meningkat, manusia mengembangkan pupuk dan benih unggul untuk memenuhi kebutuhan penduduk yang terus meningkat.

Dampak Negatif Dinamika penduduk
Disamping dampak positif, pertumbuhan penduduk yang tinggi juga berpotensi menimbulkan dampak negatif terutama jika  tidak diimbangi dengankualitas penduduk dan ketersediaan sarana prasarana hidup serta lapangan pekerjaan.  Beberapa dampak tersebut antara lain sebagai berikut.
1). Meningkatnya Angka Pengangguran
Angka pertumbuhan penduduk yang tidak seimbang dengan pertumbuhan lapangan kerja akan menimbulkan masalah pengangguran. Sebagian tenaga kerja tidak terserap oleh lapangan kerja yang ada karena kecepatan pertumbuhan lapangan kerja baru kalah oleh kecepatan pertumbuhan penduduknya.
2). Meningkatnya Angka Kriminal
Banyaknya tenaga kerja yang menganggur atau belum mendapatkan pekerjaan sangat rentan terhadap perilaku kejahatan atau kriminal. Desakan kebutuhan dapat memaksa sebagian penduduk untuk melakukan tindak kejahatan.
3). Meningkatnya Angka Kemiskinan
Pertumbuhan penduduk yang tinggi berdampak pada meningkatnya kebutuhan akan sumber daya, khususnya sumber daya alam. Jika penduduk bertambah, harus disediakan lahan baru untuk memenuhi kebutuhan pangan/ makanan dan rumah untuk tinggal. Diperlukan lowongan pekerjaan baru bagi
mereka untuk memenuhi kebutuhannya. Jika tidak terpenuhi, akan muncul masalah kemiskinan.
4). Berkurangnya Lahan untuk Pertanian dan Permukiman
Bertambahnya penduduk di suatu wilayah tentu membutuhkan lahan pertanian dan permukiman baru. Setiap penduduk yang lahir memerlukan rumah untuk tinggal dan lahan pertanian untuk memenuhi kebutuhan akan makanan. Makin banyak yang lahir, makin banyak lahan pertanian dan permukiman baru yang harus disediakan. Pada gilirannya, lahan pertanian yang ada akan berkurang karena dipakai untuk permukiman.
5). Makin Banyaknya Limbah dan Polusi
Kegiatan penduduk, baik kegiatan di rumah, kegiatan perdagangan, atau industri pasti menghasilkan sampah atau limbah. Makin banyak penduduk, makin banyak limbah yang dihasilkan. Pada gilirannya, sampah atau limbah akan berdampak buruk pula bagi manusia.
6). Ketersediaan Pangan Makin Berkurang
Permukiman, industri, perdagangan, dan aktivitas manusia lainnya terus berkembang yang akhirnya mengubah fungsi lahan pertanian menjadi non- pertanian. Akibatnya, produksi pertanian berkurang dan terus berkurang. Ini berarti ketersediaan pangan juga akan makin berkurang dan terpaksa harus mendatangkannya dari daerah atau negara lainnya.
7). Kesehatan Masyarakat Makin Menurun
Pertumbuhan penduduk yang tinggi, khususnya di daerah perkotaan, akan membuat harga lahan makin mahal. Akibatnnya, sebagian penduduk tidak mampu membeli lahan dengan luas yang cukup memadai untuk permukiman. Permukiman menjadi sangat padat sehingga tidak sehat. Apalagi jika sanitasinya buruk, tentu keadaan itu akan menimbulkan berbagai macam penyakit.
8). Berkembangnya Permukiman Tidak Layak Huni
Lahan yang makin terbatas akibat tingginya laju pertumbuhan penduduk, terutama di daerah perkotaan, mendorong naiknya harga lahan sehingga sulit dijangkau oleh sebagian penduduk. Akibatnya, sebagian penduduk terpaksa tinggal di daerah yang kurang layak dengan membangun rumah seadanya. Biasanya, mereka membangun rumah di tepi sungai, sepanjang rel kereta api, atau lahan kosong milik pemerintah yang belum di manfaatkan Daerah tersebut dikenal sebagai daerah kumuh (slum area).

2.5 Transmigrasi
Jenis- jenis Transmigrasi
Transmigrasi dilakukan oleh beberapa atau banyak orang dengan berbagai macam tujuan yang berbeda-beda. Karena berbagai faktor yang berbeda inilah maka jenis-jenis transmigrasi juga ada banyak. Berbagai jenis transmigrasi ini antara lain sebagai berikut:
1. Transmigrasi lokal
Transmigrasi lokal merupakan jenis transmigrasi yang pertama. Seperti namanya, yakni lokal, maka transmigrasi ini dilakukan oleh orang-orang yang masih dalam satu wilayah. Wilayah yang dimaksud ini adalah dalam lingkup propinsi. Sehingga dapat dikatakan bahwa transmigrasi lokal merupakan jenis transmigrasi yang dilakukan dari satu propinsi ke propinsi lainnya. Transmigrasi ini biasanya dilakukan atas dukungan biaya dari departemen transmigrasi. Transmigrasi lokal ini bisa juga dilakukan secara massal.
2. Transmigrasi swakarya
Jenis transmigrasi selanjutnya adalah transmigrasi swakarya. Transmigrasi swakarya ini seperti sebuah transmigrasi yang bertujuan untuk memberikan pekerjaan kepada transmigran. Jadi, transmigrasi swakarya merupakan jenis transmigrasi yang merupakan program dari departemen transmigrasi yang berupa jaminan hidup kepada transmigran selama beberapa bulan. Setelah itu maka transmigran akan diberikan tanah untuk dapat diolah dan tanah itulah sebagai sumber dari penghasilannya. Dengan kata lain maka transmigrasi ini akan bersifat menetap bagi para transmigrannya.
3. Transmigrasi sektoral
Berikutnya adalah transmigrasi sektoral. Menurut pengertiannya maka transmigrasi sektoral ini merupakan jenis transmigrasi yang dibedakan dari pembiayaannya. Transmigrasi sektoral merupakan transmigrasi yang biayanya ditanggung bersama-sama oleh para transmigran.
4. Transmigrasi umum
Transmigrasi umum merupakan salah satu jenis transmigrasi juga. Transmigrasi umum merupakan jenis transmigrasi yang dilakukan karena adanya faktor-faktor pendorong yang berasal dari daerah asal. Misalnya karena sulitnya memperoleh pekerjaan karena sangat jarang ditemukan lapangan kerja, kemudian karena lahan sumber daya alam pertanian yang terlalu sempit sehingga membutuhkan pelebaran, hingga alasan pemerataan jumlah penduduk. Biasanya berbagai faktor pendorong yang ada di daerah asal ini akan membuat pemerintah mencanangkan program transmigrasi. Maka dengan adanya transmigrasi umum ini penduduk atau transmigran bisa berangkat tanpa biaya karena biayanya semua adalah tanggung jawab dari pemerintah.
5. Transmigrasi keluarga
Salah satu contoh dari transmigrasi mandiri adalah transmigrasi keluarga. Dikatakan mandiri karena transmigrasi jenis ini biasanya tidak ditanggung oleh pemerintah melainkan dibiayai sendiri. Transmigrasi keluarga merupakan transmigrasi yang biayanya ditanggung oleh pihak keluarga yang tinggal di daerah transmigran atau daerah yang dituju.

6. Transmigrasi swakarsa atau transmigrasi spontan
Jenis transmigrasi yang selanjutnya adalah transmigrasi swakarsa atau yang biasa disebut sebagai transmigrasi spontan. Transmigrasi jenis ini merupakan transmigrasi yang dilakukan dengan biaya sendiri, namun berdasarkan bimbingan dan juga fasilitas yang diberikan oleh pemerintah. Nah, transmigrasi swakarsa atau transmigrasi spontan inilah transmigrasi yang diharapkan oleh pemerintah. Pemerintah mengharapkan supaya rakyatnya yang bertempat tinggal ditempat- tempat yang terlalu ramai, kemudian mendapat kesadaran akan pentingnya meninggalkan daerah yang terlalu padat tersebut dan beralih ke daerah baru yang mana potensi alamnya perlu digali dan dikembangkan. Dengan demikian kemerataan daerah dapat kita peroleh dengan mudah.
7. Transmigrasi bedol desa
Jenis transmigrasi yang terakhir adalah transmigrasi bedol desa. Transmigrasi bedol desa merupakan salah satu contoh trasmigrasi massal. Disebut transmigrasi massal karena pelaku atau transmigrannya ini adalah banyak atau lebih dari satu orang. Dinamakan transmigrasi bedol desa apabila transmigrasi dilakukan oleh orang-orang dari satu desa beserta dengan aparatur pemerintahan dari desa tersebut. Sehingga perangkat dan warga masyarakatnya akan berada di tempat yang baru tersebut. Biasanya transmigrasi bedol desa ini dilakukan oleh orang- orang yang desanya terkena proyek dari pemerintah. Transmigrasi bedol desa  ini dilakukan dengan biaya dari pemerintah dan akan disediakan fasilitas oleh pemerintah pula.
Itulah beberapa jenis dari transmigrasi yang ada di Indonesia. Jenis-jenis transmigrasi tersebut bisa dibedakan atas tujuan maupun biaya yang dikeluarkan pada saat transmigrasi tersebut berlangsung. Transmigrasi merupakan program dari pemerintah meskipun beberapa juga merupakan keinginan pribadi. Transmigrasi tentunya dicanangkan oleh pemerintah untuk tujuan yang baik, namun sayangnya banyak orang yang masih tidak menginginkan tansmigrasi, bahkan tidak menanggapinya dengan serius mengenai program transmigrasi ini.







BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
                Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu (Sugiono, 1999). Menurut Sujana, populasi adalah totalitas semua nilai yang mungkin, baik hasil menghitung maupun pengukuran, kuantitatif maupun kualitatif, dari karakteristik tertentu mengenai sekumpulan obyek yang lengkap dan jelas.
            Masalah kependudukan adalah masalah yang paling penting dalam pembangunan suatu negara karena dapat menghambat pembangunan nasional yang sedang dilaksanakan. Dengan persebaran penduduk yang lebih merata dimaksudkan untuk membantu mengurangi berbagai beban sosial, ekonomi dan ling¬kungan yang ditimbulkan akibat tekanan kepadatan penduduk yang semakin meningkat. Di samping itu persebaran penduduk yang lebih merata juga dimaksudkan untuk membuka dan mengem¬bangkan wilayah baru guna memperluas lapangan kerja dan me¬manfaatkan sumber daya alam sehingga lebih berhasil guna. Jumlah penduduk yang lebih sedikit akan mempermudah pemerintah untuk meningkatkan derajat hidup, kesehatan dan kesejahteraan masyarakat Indonesia. Dengan demikian hasil pembangunan dapat dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat, baik di wilayah yang berkepadatan tinggi maupun di wilayah baru.

3.2 Saran
            Dari  makalah ini dapat diambil suatu saran bagi pembaca yaitu,untuk mengurangi pemadatan penduduk dapat dilakukan dengan cara upaya-upaya yang dalam penanggulangan/penegndalian ledakan penduduk. Dengan adanya cara penanggulangan terebut,maka untuk mengurangi ledakan penduduk dapat berkurang.           








DAFTAR PUSTAKA


Comments

Popular posts from this blog

Penyamun perampok dan perompak

pengertian qadzaf,syarat had kadzaf,hukuman kadzaf,gugurnya hukuman kadzaf,hikmah dilarang qadzaf.

makalah Potensi dan persebaran sumber daya untuk penyediaan energi baru dan terbarukan,Potensi dan persebaran sumber daya untuk penyediaan energi baru dan terbaruk dan,PENGELOLAAN DAN PENYEDIAAN SUMBERDAYA DI INDONESIA